Minggu, Maret 02, 2008

Tak Perlu Mencari Jalan Pintas

 Keberhasilan adalah hasil kerja keras yang tidak diperoleh begitu saja.
Jangan terlalu berharap pada kemujuran.
Anda memerlukan proses pertumbuhan yang bertahap.
Ketergesaan adalah beban yang memberati langkah anda.

Setiap langkah kecil yang membawa anda maju patut dihargai.
Tak perlu mencari-cari jalan pintas, karena tak ada jalan pintas.
Semua berjalan alami dan semestinya.

Yang penting diamati adalah jalan lurus anda.
Tak peduli bergelombang atau berbatu,
selama anda yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus.

Filosofi semut

Sudah bertahun-tahun saya mengajarkan anak-anak tentang konsep sederhana namun sangat hebat, yaitu Filosofi Semut.

Semut mempunyai empat filosofi yang luar biasa. Yaitu:

Pertama, semut tidak pernah menyerah. Bila anda menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka
selalu akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat ke atas, menerobos ke bawah atau mengelilinginya. Mereka terus
mencari jalan keluar. Suatu filosofi yang bagus, bukan? Jangan sekali-kali menyerah untuk menemukan jalan menuju
tujuan anda.

Kedua, semut menganggap semua musim panas sebagai musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Anda tidak boleh
menjadi begitu naif dengan menganggap musim panas akan berlangsung sepanjang waktu. Semut-semut mengumpulkan makanan
musim dingin mereka di pertengahan musim panas. Sebuah kisah kuno mengajarkan, "Jangan mendirikan rumahmu di atas
pasir di musim panas." Mengapa kita membutuhkan nasehat tersebut? Karena sangat penting bagi kita untuk bersikap
realitis. Di musim panas anda harus memikirkan tentang halilintar. Anda seharusnya memikirkan badai sewaktu anda
menikmati pasir dan sinar matahari. Berpikirlah ke depan.

Ke tiga, semut menganggap semua musim dingin sebagai musim panas. Ini juga penting. Selama musim dingin, semut
mengingatkan dirinya sendiri, "Musim dingin takkan berlangsung selamanya. Segera kita akan melalui masa sulit ini."
Maka ketika hari pertama musim semi tiba, semut-semut keluar dari sarangnya. Dan bila cuaca kembali dingin, mereka
masuk lagi ke dalam liangnya. Lalu, ketika hari pertama musim panas tiba, mereka segera keluar dari sarangnya. Mereka
tak dapat menunggu untuk keluar dari sarang mereka.

Terakhir, ke empat, seberapa banyak semut akan mengumpulkan makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin
mereka? Semampu mereka! Filosofi yang luar biasa, filosofi "semampu mereka".

Wow, seminar yang luar biasa! - seminar para semut.

1--Jangan menyerah
2--Lihatlah ke depan
3--Bersikaplah positif
4--Lakukan sekuat tenaga anda.

Bersyukurlah

Jika populasi bumi berkurang hingga menjadi sebuah desa dengan
hanya 100 orang penduduk, seperti apakah profil desa kecil
yang beragam ini, jika seluruh perhitungan rasio kependudukan
dianggap masih berlaku ?

Philip M.Hartner, MD dari Fakultas Kedokteran Stanford University
Amerika Serikat, mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan ini.

Berdasarkan analisanya, desa kecil bumi akan terdiri dari :
57 orang Asia
21 orang Eropa
14 orang berasal dari belahan bumi sebelah barat
8 orang Afrika

52 perempuan
48 laki-laki

80 bukan kulit putih
20 kulit putih

89 heteroseksual
11 homoseksual

6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan keenam
orang tersebut seluruhnya berasal dari Amerika Serikat.
80 orang tinggal di rumah-rumah yang tidak menenuhi standard
70 orang tidak dapat membaca
50 orang menderita kekurangan gizi
1 orang hampir meninggal
1 orang sedang hamil
1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi
1 orang memiliki komputer

Marilah kita merenungkan analisa Hartner dan mulai dari hal-hal
sebagai berikut :

* Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki banyak makanan
dan dapat membaca, anda adalah bagian dari kelompok terpilih.

* Jika anda memiliki rumah yang baik, makanan, dapat membaca
dan memiliki komputer, anda bagian dari kelompok elit.

* Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat, anda lebih
beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat
bertahan hidup minggu ini.

* Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian
karena dipenjara, kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan,
anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang
di dunia.

* Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan
tanpa merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau
mati, anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di
dunia tidak dapat melakukannya.

* Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju
di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda
beristirahat, anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.

* Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu
membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di
restoran, anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-
orang kaya di dunia.

* Jika orang tua anda masih hidup dan menikmat bahagianya
kehidupan pernikahan mereka, maka anda termasuk salah satu
dari kelompok orang yang dikategorikan langka, terutama di
Amerika Serikat.

* Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir
dan merasa benar-benar bahagia, anda memiliki keistimewaan
tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh
kenikmatan tersebut.

* Jika anda dapat membaca pesan ini, anda baru saja menerima
karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda
jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 2 milyar orang
yang tidak dapat membaca sama sekali.

Semoga anda menikmati hari yang indah ini. Hitunglah karunia
keberuntungan anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain
untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang
yang sangat beruntung.

Believe it or not

Pada tahun 1899, di Austria, tepatnya di city of Linz, seorang bernama
GearlZaitz merasa sangat takut dan gelisah karena telah beberapa malam
belakangan ia selalu tidur dengan mimpi buruk. Dalam mimpinya, ia berulang
kali melihat pembunuhan, pembantaian dan banjir darah di mana-mana.

Tidak tahan oleh ketakutan yang mencekam perasaannya dan yang selalu
mengganggu pikirannya, ia mendatangi Alois Muller, seorang "dukun" yang
dikenal bisa meramal dan menjelaskan makna mimpi. Dengan nada sedih dan
suara yang dalam Muller mengatakan bahwa mimpi itu artinya hidup Zaitz lah
yang sutu saat kelak akan menyebabkan banjir darah, pembantaian dan
terbunuhnya ribuan bahkan ratusan ribu nyawa manusia. Perasaan sedih Zaitz
tidak lagi tertahankan. Baginya lebih baik mati dari pada hidup justru
menyebabkan terbunuhnya orang lain.

Demikianlah akhirnya, Zaitz memutuskan bunuh diri dengan jalan terlentang
di lintasan kereta api. "Dari pada aku menyebabkan terbunuhnya banyak
orang, biarlah banyak orang yang membunuhku," pikirnya. Baru saja ia
merebahkan badannya, alangkah terkejutnya ketika ia menoleh ke arah
datangnya kereta api, seorang bocah berusia sekitar 10 tahun tengah
melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan. Karena tidak
ingin "menyebabkan" orang terbunuh, maka ketika kereta telah semakin dekat,
buru-buru ia lari dan menyelamatkan si bocah malang. Kereta api telah
lewat dan si bocah berhasil ia selamatkan. Ada perasaan tenteram bercampur
bahagia yang sulit ia ungkapkan. Gangguan
mimpi buruk itupun lenyap seketika. Kini ia merasa sangat tenang dan
tenteram. Ia memutuskan untuk membatalkan "acara" bunuh dirinya dan
menganggap bahwa apa yang dikatakan Muller hanya omong kosong belaka.
Berbuat baiklah ternyata yang mampu menentramkan hatinya. Nyatanya, Zaitz
memang hidup tenang sebagai petani di desa kecil Lambach tidak jauh dari
Linz. Sampai akhirnya hayatnya ia tidak pernah tahu bahwa anak yang ia
selamatkan itu tidak lain adalah orang yang kelak dikenal dengan nama
Adolf Hitler.

Tujuh Rahasia Manajer Sukses

 Patrick Malone

Setelah sekian tahun bekerja bersama klien dari seluruh dunia, saya berkesempatan untuk mengamati para manajer
sukses luar biasa di profesi yang mereka pilih. Meski pun mereka bekerja di berbagai bidang, industri dan budaya
yang berbeda, hal yang menarik pengamatan saya tidak terletak pada perbedaan itu. Namun, apa yang mereka miliki
pada umumnya. Saya sangat terkesan sekali dengan pola perilaku yang mereka tunjukkan secara konsisten
dalam pendekatan mereka menage orang lain. Bagaimana pun, mereka telah menemukan secara intuitif, tujuh rahasia
berikut, yang saya percaya dimiliki oleh manajher sukses pada umumnya.

1--Mereka adalah Teladan yang Transparan

Manager-manager yang paling sukses selalu mengenakan nilai-nilai pribadi dan organisasi dalam lengan bajunya.
Mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan tinggi; dan terus berusaha untuk menguasai keduanya.
Dengan melakukan ini, mereka menjadikan diri mereka teladan bagi orang lain baik di dalam maupun luar pekerjaan.
Apakah itu berupa dedikasi untuk memberikan pelayanan pada konsumen, komitmen pada mutu, atau hal-hal lain,
mereka mewujudkan dan mempratekkan sendiri nilai-nilai tersebut, dan senantiasa berusaha keras untuk menguasai
dan memperbaikinya. Karena mereka selalu melihat pada perilaku diri mereka sendiri sebelum memandang orang lain,
mereka dipercaya sebagai teladan, dan perintahnya dihormati.

2--Mereka Meminta Hal yang Sama dari Orang Lain

Mereka mampu memvisualisasikan ketrampilan, pengetahuan dan budaya yang diperlukan oleh organisasi dan pribadi
untuk mencapai sukses. Mereka pun mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama sesuai dengan tuntutan perubahan
. Mereka memang tidak "sabaran" dalam mengejar goal individu, namun mereka sangat sabar dalam menolong orang lain
agar mau mencapai tujuan tersebut. Sekali mereka mampu meraih sejumlah orang yang mau berubah, mereka meminta
dan mengharapkan kesetiaan penuh pada budaya organisasi yang baru. Misi mereka bukan untuk menciptakan sekelompok
orang yang meniru mereka, namun menolong setiap orang agar bisa meraih kemampuan tertingginya. Untuk itu, mereka
mencanangkan standar dan harapan tinggi untuk sukses.

3--Mereka Membimbing Orang Lain

Bagi manager sukses, setiap berhubungan dengan orang lain adalah kesempatan untuk melakukan "coaching" atau
pelatihan. Pelatihan meliputi pelatihan perilaku, pendidikan, memberikan dorongan, menunjukkan bagaimana seharusnya,
memberikan counseling, dan lain sebagainya. Tetapi, fokus semua ini adalah untuk menolong orang lain
menggapai sukses. Para manajer ini secara kosntan dan aktif terlibat dalam pengembangan kinerja orang lain agar
menjadi lebih berbakat dan mampu.

4--Mereka Membukukan Prestasi.

Mereka memiliki standar kinerja yang dapat diukur dan dinyatakan. Mereka secara jelas menunjukkan faktor-faktor
kesuksesan pada setiap orang dalam organisasi. Standar ini merupakan rencana pengembangan individu, yang karenanya
dirancang sedemikian rupa untuk setiap orang dalam organisasi. Mereka memberikan wewenang sekaligus mengharapkan
pertanggungjawaban.

5--Mereka Melatih Manajer Baru Agar Bisa Melatih Orang Lain

Mereka mengakui bahwa beberapa orang dalam organisasi akan memegang tanggung jawab yang lebih besar di masa datang.
Mereka menyiapkan manager-manager masa depan dengan melatih mereka agar mampu melatih orang lain. Mereka memberikan
orang-orang ini kesempatan untuk memperlebar ketrampilannya dengan mengembangkan ketrampilan orang lain.

6--Mereka Menerapkan Program yang Luar Biasa



Banyak orang yang merasa puas dengan tanggung jawab mereka saat ini. Manajer sukses tidak menggunakannya sebagai
alasan untuk tidak tumbuh berkembang. Mereka senantiasa meluaskan jalan dan menemukan cara-cara baru agar
orang lain pun bisa tumbuh dan mengembangkan posisinya. Mereka mengakui bahwa perkembangan dan pertumbuhan
yang terus-menerus adalah perjalanan hidup yang panjang, bukanlah tujuan. Dan program yang mereka terapkan
merefleksikan hal ini.

7--Mereka Mengulangi, Mengulangi, dan Mengulangi.

Orang-orang sukses mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang dicapai dalam semalam. Manajer yang baik meraih
keberhasilan mereka ini melalui konsistensi dan disiplin. Mereka pun menolong sukses orang lain melalui peneladanan
dan pelatihan yang terus-menerus diulang. Mereka tahu, satu-satunya jalan untuk menjaga tingkat sukses yang tinggi
adalah melalui disiplin dan pelatihan yang berulang-ulang. Pada kenyataannya, tanpa pengulangan dan latihan,
6 rahasia di atas hanya merupakan kalimat-kalimat menarik ketimbang praktek manajemen yang sukses. Semuanya akan
menjadi kebiasaan yang membentuk dasar sukses yang berkelanjutan.

Meski banyak rahasia untuk sukses, tampak sekali hal-hal yang sebenarnya "common sense". Meski tampaknya mudah
dimengerti, namun rahasia ini sulit untuk dilaksanakan. Dan hanya dengan sungguh-sungguh menerapkannya, manager
sukses menunjukkan perbedaannya dari mereka yang cuma main-main

Dua Pemburu Dan Seekor Beruang

Dua orang pemburu sedang berburu bersama. Tiba-tiba muncul seekor beruang besar menghadang.
Mereka tak sempat mempersiapkan diri. Salah seorang pemburu segera lagi memanjat pohon dan berdiam mendekam di
dahan erat-erat. Melihat dirinya yang akan diserang beruang itu, pemburu yang lain segera menjatuhkan diri ke tanah. Ketika beruang mendatangi dan mendengus-dengus seluruh tubuhnya, pemburu itu menahan nafas selama mungkin. Ia pura-pura mati.

Tak lama beruang itu meninggalkannya. Pikirnya, "Aku tak mau memangsa orang yang sudah mati."

Ketika situasi sudah tenang, pemburu pertama turun dari pohon dan mengolok-olok pemburu yang berpura-pura mati,
"Kawan, apa yang dikatakan oleh tuan beruang tadi padamu."

"Oh tuan beruang itu memberikan nasehat padaku," jawab pemburu kedua.
"Jangan pernah berburu dengan orang yang membiarkan kau terancam dan tak menolongmu dari bahaya.

Smiley...!
Kata orang bijak, "Musibah adalah batu ujian bagi persahabatan

Memaafkan memang berat tapi sederhana

Suatu ketika, ada seorang guru yang meminta murid-
muridnya untuk membawa satu kantung plastik bening ke sekolah. Lalu, ia
meminta setiap anak untuk memasukkan beberapa kentang di
dalamnya.Setiap anak, diminta untuk memasukkan sebuah kentang, untuk
setiap orang yang tak mau mereka maafkan. Mereka diminta untuk
menuliskan nama orang itu, dan mencantumkan tanggal di dalamnya.

Ada beberapa anak yang memiliki kantung yang ringan, walau banyak juga
yang memiliki plastik kelebihan beban. Mereka diminta untuk
membawa kantung bening itu siang dan malam. Kemana saja, harus mereka
bawa, selama satu minggu penuh. Kantung itu, harus ada di sisi mereka
kala tidur, di letakkan di meja saat belajar, dan ditenteng saat
berjalan. Lama-kelamaan kondisi kentang itu makin tak menentu. Banyak
dari kentang itu yang membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap.
Hampir semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini. Akhirnya, waktu satu
minggu itu selesai. Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk
membuangnya daripada menyimpannya terus menerus.
Teman, pekerjaan ini, setidaknya, memberikan hikmah spiritual yang besar
sekali buat anak-anak. Suka-duka saat membawa-bawa kantung yang berat,
akan menjelaskan pada mereka, bahwa, membawa beban itu,
sesungguhnya sangat tidak menyenangkan.

Memaafkan,sebenarnya adalah pekerjaan yang lebih mudah, daripada
membawa semua beban itu kemana saja kita melangkah. Ini adalah sebuah
perumpamaan yang baik tentang harga yang harus kita bayar untuk
sebuah kepahitan yang kita simpan, dan dendam yang kita genggam terus
menerus. Getir, berat, dan meruapkan aroma yang tak sedap, bisa jadi,
itulah nilai yang akan kita dapatkan saat memendam amarah dan
kebencian. Sering kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang
kita beri maaf. Namun, kita harus kembali belajar,
bahwa,pemberian itu adalah juga hadiah buat diri kita sendiri.
Hadiah, untuk sebuah kebebasan. Kebebasan dari rasa tertekan, rasa
dendam, rasa amarah, dan kedegilan hati. "Memaafkan memang berat, tapi
sebetulnya sederhana.

Refleksi

Mari mengambil sedikit waktu untuk refleksi dan mencoba merenungkan
atau menjawab beberapa hal yang akan disampaikan berikut ini. Yang ber-
tujuan mengaktivasi pusat motivasi, rasa keyakinan dan sistem pencapaian
tujuan dalam diri Anda.


1. Bila Anda diberitahu bahwa Anda tidak akan gagal dalam upaya apapun
yang akan Anda lakukan, hal apakah yang pertama kali akan Anda lakukan?

2. Bila Anda diberi kekuasaan untuk mendapatkan apapun yang Anda
inginkan, hal apa saja yang ingin Anda raih sesegera mungkin?

3. Bila Anda memiliki kemampuan untuk membantu siapa saja untuk dapat
lebih baik lagi, hal apakah yang akan Anda lakukan, dan siapa sajakah yang
akan anda bantu tersebut?

4. Bila Anda berkesempatan untuk menjadi seorang yang sangat ahli dalam
sebuah bidang atau keahlian, bidang apakah yang Anda pilih, dan bagaimana
Anda akan mengaplikasikan keahlian Anda?

5. Bila Anda telah mencapai seluruh angan-angan dan target dalam hidup,
sikap (mental dan batin) seperti apakah yang akan Anda terapkan sehari-hari,
dan bagaimanakah Anda akan menyikapi waktu?


Renungkanlah baik-baik, karena melalui point-point di atas Anda akan dapat
mencapai sebuah kondisi mental dan internal yang biasanya dimiliki oleh
orang-orang besar dan sukses. Sebagaimana telah sering disampaikan,
dalam diri Anda (dan kita semua), memiliki potensi yang sangat besar dan
hanya akan dapat berguna bila kita bersedia menyadari, merasakan dan
mendayagunakannya. Selamat merenungkan dan merasakan intensitas
positif yang muncul di benak Anda.

Selasa, Februari 26, 2008

Pribadi Yang Kaya

Hidup berkelimpahan tapi tidak ada kedamaian
Punya rumah mewah tapi penuh dengan kesombongan
Kaya akan pengalaman tapi memandang remeh yang masih baru
Memiliki prestasi yang tinggi ditambah hati yang tinggi pula

Apakah hal ini bisa dikatakan sebuah kekayaan?

Bagaimana dengan mereka yang....

Hidup berkecukupan tapi penuh kedamaian
Punya rumah yang sederhana tapi sangat ramah
Kurang pengalaman tapi selalu terbuka untuk belajar dari siapa saja
Prestasi yang biasa saja tapi memiliki sifat yang rendah hati?

Apakah ini sebuah kekayaan yang sebenarnya?

Tidak masalah apakah seseorang hidup berkelimpahan atau berkecukupan
Tidak masalah apakah rumahnya di kompleks mewah atau hanya di gang kecil
Tidak masalah apakah sudah bertahun-tahun pengalaman atau yang masih mencoba
Tidak masalah apakah prestasinya tinggi atau biasa saja

Karena terkadang banyak orang tidak melihat dari itu semua, sebab itu sifatnya sementara
Yang terpenting adalah bagaimana hati yang dimiliki seseorang bila memiliki itu semua.

Menjadi pribadi yang berpengalaman, berprestasi, punya kehidupan yang lumayan mewah bukanlah sebuah masalah besar dan memang tidak ada salahnya, tetapi ketika hal itu tidak diiringi dengan kedamaian, kejujuran, keterbukaan terhadap orang lain, dan kerendahan hati maka hal ini yang akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam hidup.

Kaya akan hati akan lebih baik daripada kaya akan harta duniawi.
Bersyukurlah jika kita memiliki keduanya

Semoga kita semua bisa terus belajar segala sesuatu yang baik dalam hidup ini, dan menjadi pribadi yang lebih kaya setiap harinya.

Raja Dan Mangkok Tak Beralas

Diceritakan, dijaman Tiongkok kuno, disebuah kerajaan yang sangat megah, tinggallah seorang Raja yang sangat angkuh dan sombong. Dia sangat menginginkan dapat menguasai seluruh permukaan Tiongkok, sehingga tidak ada kepuasan didalam dirinya. Pada suatu pagi yang cerah, Raja bersama pengiringnya keluar dari istananya untuk menikmati udara pagi. Di keramaian, ia berpapasan dengan seorang pengemis.

Sang raja menyapa pengemis ini:
“Apa yang engkau inginkan dari dariku, wahai rakyat ku”
Si pengemis itu tersenyum dan berkata:
“Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba”
Sang raja terkejut, ia merasa tertantang:
“Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!”
Maka sang pengemis pun berkata:
“Hamba menyarankan agar Tuanku berpikir 2 kali, sebelum memenuhi keinginan hamba”

Ternyata Pengemis itu bukanlah pengemis sembarang, dia adalah dewa yang menjelma menjadi pengemis untuk menguji sang Raja, namun raja tidak menyadari hal itu. Timbul rasa angkuh dan tak senang pada diri raja, karena mendapat nasehat dari seorang pengemis.

“Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu. apapun juga! Aku adalah Raja yang paling berkuasa dan kaya-raya”

Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengeluarkan mangkuk sedekahnya sambil berkata:

“Tuanku, hamba hanya minta tuanku mengisi mangkok ini dengan benda yang paling berharga yang perna dimiliki raja”

Bukan main! Raja menjadi geram mendengar 'tantangan' pengemis dihadapannya. Segera ia memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk si pengemis tersebut dengan emas! Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah tersebut.

Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan emas, intan berlian, telah habis dilahap mangkuk sedekah itu.Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.

Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis , si pengemis pun akhirnya menampakkan wujud aslinya. Begitu terkejutnya Raja melihat sesosok dewa dihadapannya.

“Wahai Raja yang serakah, dengarkanlah kesombongan dan keserakahan duniawi tidak akan habisnya, seperti mangkuk tidak beralas tersebut, berapapun besar harta yang kamu masukkan, akan tertelan didalamnya. Maka jadikanlah kebaikan dan kesahajaan sebagai alas dari mangkuk hidupmu”

Begitu mendengar kata-kata dari sang dewa, sang Raja pun tersadarkan dan berjanji akan menjadi raja yang penuh kebaikan dan kesahajaan.

Kesombongan dan keserakahan merupakan akar yang harus kita cabut, lubang yang harus ditutupi, karena seperti sumur yang dalam, kesombongan dan keserakahan tidaklah memiliki dasar, seperti mangkok yang tak beralas. Keinginan membuat manusia terlena dalam keduniawian. Kikis dan tanamlah semua itu dengan sifat murah hati, dan bersyukur terhadap apa yang kita miliki sekarang ini, serta memperbanyak perbuatan baik setiap hari nya

Pilihan Ada Di Tangan Anda

Hanya ada 3 pilihan kategori kehidupan: yang pertama sebagai orang yang hidup di bawah rata-rata yang selalu dekat dengan masalah, hutang, perselisihan, stress & selalu kekurangan; yang kedua sebagai orang rata-rata yang kehidupannya biasa-biasa aja, tidak ada yang menyolok & spesial, sekedar memiliki apa saja secara ala kadarnya; yang ketiga adalah sebagai orang diatas rata-rata yang dapat dikategorikan sebagai hebat & luar biasa dimana selalu mencetak keberhasilan & kemajuan yang spektakuler sehingga membuat orang kagum, hidupnya dipenuhi dengan kesuksesan, kebahagiaan & memiliki makna untuk orang lain.

Dari ke-3 pilihan kategori tersebut manakah yang anda inginkan? Dimana letak perbedaannya yang paling mendasar? Adalah pada cara pandang (persepsi) & keberanian membuat pilihan-pilihan di dalam hidup mereka. Milikilah persepsi yang selalu positif & beranilah membuat pilihan-pilihan yang terbaik yang senantiasa membawa anda semakin dekat kepada target & sasaran anda. Salam sukses.

Becoming Hero Or Loser

Saya rasa hampir setiap individu berharap dapat menjadi seorang pahlawan dan bukan malah menjadi seorang pengecut di masyarakat. Tidak ada yang terlahir dan ingin menjadi seorang yang pengecut, justru sebaliknya ingin menjadi figure seorang pahlawan. Pahlawan tentu tidak selamanya harus sama persis seperti para pejuang dulu dengan membawa bambu runcing dan membela negara ini, melainkan seseorang bisa menjadi pahlawan bagi dirinya dan orang lain.

Ketika seseorang berjuang untuk dirinya sendiri, tidak menyerah akan keadaan yang sedang menimpa dirinya, terus berupaya meraih apa yang menjadi impiannya, dan merdeka atas belenggu negatif yang mengikat dirinya, maka saat itu ia menjadi pahlawan bagi dirinya.
Ketika seseorang berani mengungkap sebuah kebenaran untuk kebaikan banyak orang, berani bertindak untuk sesuatu yang positif bagi sekitarnya, menginspirasi banyak orang orang lewat karyanya, dan memberi nilai yang berharga untuk pertumbuhan orang lain, maka saat itu ia pun menjadi pahlawan bagi orang lain.

Lalu bagaimana dengan mereka yang masuk ke dalam golongan pengecut?
Sekali lagi, mereka tidak dilahirkan seperti itu dan otomatis menjadi orang yang pengecut. Akan tetapi mengapa tercipta golongan ini, karena pilihan yang mereka ambil sendiri. Menjadi berani atau tidak, mau merdeka atau tidak, mau berusaha atau tidak, mau menyerah atau tidak, menjadi orang yang berguna atau tidak, mau bangkit atau terus menerus jatuh, semua hal tersebut adalah pilihan yang diambil. Mereka yang pengecut takut untuk mengambil sebuah langkah yang besar untuk perubahan yang lebih baik. Mereka khawatir akan masa depan yang terjadi, dan mengeluhkan kejadian buruk yang terjadi pada dirinya saat ini.

Pola pikir, tingkah laku, determinasi, kepercayaan diri, antusiasme, adalah salah satu faktor yang bisa membedakan seorang pahlawan dengan seorang pengecut (pecundang). Setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi seorang pahlawan, begitupun sebaliknya. Anda tentu masih ingat dengan lagu yang dibawakan Mariah Carey, penggalan liriknya mengatakan demikian
‘there’s a hero, if you look inside your heart, and you don’t have to be afraid of what you are…..”

Jadi jangan sia-siakan potensi dalam diri Anda, lakukan hal besar dan positif untuk diri Anda sendiri dan orang lain. Bangsa ini butuh banyak pejuang dan pahlawan, bukan seorang yang pengecut. Mari kita bangun kembali bangsa ini dengan sikap mental dan perilaku yang positif. Yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa.

Jadilah Seperti Sebatang Bambu...

Alkisah disuatu desa yang begitu rindang, yang dipenuhi dengan perpohonan disekitarnya, tumbuhlah sebuah pohon mahoni yang begitu besar, menjulang tinggi seolah-olah ingin memberitahukan dunia betapa kuatnya dia, yang terlihat gagah. Tampak dia begitu memancarkan pesona wibawa bagi siapapun yang melihatnya. Tak jauh dari tempat pohon mahoni itu berada, tumbuhlah sebatang bambu yang mendampingi pohon mahoni tersebut. Namun apabila dilihat dari kasat mata, sungguh suatu pemandangan yang begitu kontras, bagaikan langit dan bumi, pohon mahoni yang begitu gagahnya dengan ranting-ranting besar yang menghiasinya, dan sebatang bambu yang begitu ramping, dengan dahan yang melengkung ke bawah.

Walaupun mereka berbeda, namun mereka selalu hidup berdampingan, sang bambu yang rendah hati selalu menyapa pohon mahoni setiap harinya, mereka berbincang dan berbincang. Pohon mahoni selalu suka menyombongkan dirinya, betapa besar dan hebatnya dia, sang bambu tidak pernah jemuh untuk mendengarkan kesombongan si pohon mahoni sambil tersenyum dia selalu membalasnya dengan pujian dalam ketulushatiannya.

Suatu malam hujan deras menguyur desa tersebut disertai angin yang berhembus dengan kencangnya. Suara gemuruh guntur turut membuat suasana cekam malam hari itu, banyak pohon-pohon bertumbangan, karena tidak kuat menghadapi hembusan angin kencang. Si pohon mahoni dan bambu pun turut terkena terpaan angin kencang, mereka mencoba bertahan dan berusaha untuk tidak tumbang.

Sang pohon mahoni yang panik, berusaha menahan angin kencang tersebut dengan badan nya yang besar. Namun badannya tidak cukup besar untuk menahan laju angin yang begitu kencang, dan akhirnya tumbanglah pohon mahoni tersebut. Sang bambu yang berada disampingnya pun terkena tiupan angin kencang, namun dia tidak menahan deruan angin kencang, dia hanya mengikuti kemana pun arah tiupan anginnya, dengan fleksibelnya dia bergemulai dengan hembusan angin, dan akhirnya angin kencang telah berlalu, sebatang bambu tetap tumbuh dengan indahnya, disamping pohon mahoni yang tumbang akibat terpaan angin kencang.

~Dalam pencapaian sukses, manusia selalu dihadapi oleh realitas masalah yang selalu datang silih berganti. Namun menjadi insan yang sukses harus mampu menghadapi masalah tersebut dengan kefleksibelan diri kita mengikuti dan mengetahui sebenarnya masalah yang sedang kita hadapi dan melakukan penyelesaian dengan fleksibel. Seperti sebatang bambu yang mengikuti terpaan angin dengan fleksibel, begitu juga kita harus menyikapi masalah dan tidak kaku akan satu penyelesaian saja. Karena apabila kita hanya monoton, dan menggangap kita hebat tanpa berusaha fleksibel, dengan memberikan solusi yang sama pada suatu masalah, niscaya kita akan tumbang seperti pohon mahoni yang besar~

Saraf-saraf Sukses

Banyak orang mengatakan bahwa untuk sukses dibutuhkan waktu, kesabaran, keuletan dan juga ada sebuah proses yang harus di jalani. Tidak ada sukses melalui jalan pintas. Saya sangat setuju degan pendapat seperti ini,sukses bukan jalan pintas .

Sama halnya ketika anda belajar mengendarai mobil,mungkin anda tahu bagaimana seharusnya menyetir mobil, namun begitu anda berada di belakang setir mobil, anda akan merasakan kejanggalan-kejanggalan,dan kaku waktu memulai menyetir. Itu artinya anda masih dalam tahap Conscious Competence,yaitu tahu apa yang seharusnya dilakukan,namun belum secara otomatis melekat pada saraf-saraf tubuh anda.

Untuk benar-benar mampu dalam mengendarai mobil,anda perlu berlatih terus-menerus agar semua saraf-saraf anda bisa bekerja secara otomatis. Unconscious Competence,yaitu suatu keadaan dimana seluruh saraf-saraf tubuh anda sudah terbiasa,dan terlatih untuk melakukan sesuatu dan menjadi otomatis, dan pada tingkatan inilah anda akan menjadi ahli / mahir dalam menyetir mobil.

Demikian halnya dengan menjadi sukses untuk meraih impian-impian anda, di butuhkan latihan-latihan yang terus menerus,agar semuanya menjadi otomatis.Sekarang pikirkanlah apa yang menjadi impian-impian anda,dan tuliskanlah menjadi sebuah tujuan anda,maksudnya agar anda jelas mengenai keinginan-keinginan anda.Setelah anda merasa jelas dan yakin bahwa anda mampu untuk meraih keinginan tersebut,lalu bentuklah saraf-saraf sukses anda. Ini sangat penting,karena sukses itu sendiri sebetulnya sebuah kebiasaan.

Bagaimana agar saraf-saraf kita bisa bekerja sesuai untuk mencapai keinginan-keinginan kita ? , mudah saja !
Anda memiliki sebuah alat yang sangat powerful,yaitu Imajinasi yang ada di dalam diri anda. Manfaatkan ini. Visualisasikan apa yang menjadi keinginan anda, lakukan visualisasi ini setiap hari. Gambarkan apa yang menjadi tujuan akhir anda dan juga simulasikan segala sesuatu yang ingin anda lakukan di dalam pikiran anda,sebelum anda benar-benar melakukannya.
Mengapa harus di visualisasikan ? , dengan melakukan visualisasi berarti anda memberikan sasaran yang harus dikerjakan oleh pikiran bawah sadar anda,dan selanjutnya pikiran bawah sadar akan menggerakkan seluruh otot-otot dan saraf-saraf anda untuk bekerja sesuai dengan sasaran tersebut.

Perlu anda ketahui bahwa Pikiran Bawah Sadar tidak dapat membedakan apakah sebuah pengalaman itu nyata atau hanya sebuah khayalan,dan setiap sasaran baik positif maupun negatif akan selalu di kerjakan dengan baik oleh pikiran bawah sadar anda. Bila anda selalu memvisualisasikan tujuan anda terus-menerus,maka saraf-saraf anda akan terbentuk dan semakin lama semakin mengguat dan menjadi otomatis pada diri anda.Ketika anda memvisualisasikan tujuan anda terus menerus,maka semangat , percaya diri dan keberanian anda untuk bentindak semakin mengguat. Dan anda akan merasa yakin benar-benar bahwa tujuan anda sudah pasti bisa anda capai.

Jadi sangatlah penting untuk membangun jaringan saraf-saraf pada diri kita,bila sukses itu menjadi keingian kita. Bersabar,terus berlatih memperkuat sarar-saraf sukses tersebut adalah tindakan yang bijaksana. Anda pasti Sukses.

Amati Seksama Dan Petik Sebuah Makna

"If you think you are too small to do the big things, try doing small thing in the big ways" (Jika anda merasa terlalu kecil untuk melakukan hal-hal yang besar, cobalah melakukan hal-hal kecil dengan cara-cara yang besar)

Sukses itu tanpa batas. Tanpa batas untuk sukses bermakna sukses tidak pernah memilih dimana dan kepada siapa. Pendek kata, sukses tidak pernah pandang bulu. Untuk membuktikan keyakinan ini, pertanyaan di bawah ini akan memberi jawaban otentik :

Adakah jaminan bagi orang yang keluarganya kaya atau berpendidikan tinggi atau cantik atau ganteng atau berotot atau lahir tanpa cacat atau lulusan universitas terkenal, PASTI DIJAMIN SUKSES ?? Jawabannya "TIDAK".

Sebaliknya bila ada orang lahir dari keluarga miskin atau kurang sekolah atau jelek atau kurus atau pendek atau lulusan universitas tidak bernama, PASTI AKAN MISKIN DAN GAGAL ?? Jawabannya "TIDAK".

Sukses adalah milik orang Kreatif yang Antusias dan memilih untuk Tumbuh.. Orang kreatif yang antusias adalah orang yang bersemangat untuk menemukan dan berkarya untuk menghasilkan sesuatu. Sesuatu yang tidak ada menjadi ada, yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat serta bernilai tinggi. Orang kreatif selalu terdesak untuk tumbuh. Up date diri tidak berhenti belajar dan MENGAMATI semua yang sudah disediakan Tuhan di alam ini.

Berbeda dengan "MELIHAT" yang berarti menatap tanpa meneliti. "MENGAMATI" diartikan sebagai orang yang melihat dengan teliti, kemudian mencari makna dari yang ia lihat dan ia amati. Sir Issac Newton adalah contoh orang yang mengamati buah apel yang jatuh dari pohonnya, meskipun sudah berjuta buah apel yang jatuh dan berjuta juga orang yang melihat buah apel jatuh, tetapi hanya Sir Issac Newton yang mengamati, dan lahirlah teori hukum gravitasi. Wright Bersaudara mengamati, bagaimana perbedaan antara burung gereja dan burung rajawali terbang. Mereka mengamati bagaimana burung rajawali mengepakkan sayap dan terbang dengan indah dalam keseimbangan memecah angin dan badai. Berjuta orang juga telah melihat burung rajawali mengepakkan sayap, tetapi hanya Wright Bersaudara yang mengamati dan menjadi ide dasar bagi mereka menciptakan pesawat terbang dikemudian hari. Soichiro Honda mengamati sisa-sisa kaleng dan onderdil bekas selama perang dunia II yang berserakan. Soichiro Honda memungut barang bekas itu, dirancangnya menjadi mesin yang dipasang di sepeda, inilah embrio lahirnya Honda Corporation pembuat mobil honda dan motor honda dikemudian hari.

Semua yang dilakukan oleh tokoh-tokoh legendaris diatas hanya sederhana dan tergolong mampu dikerjakan oleh setiap orang. Perbedaannya, Tokoh-tokoh legendaris itu, lebih pandai, lebih peka dan lebih tajam menggunakan kelebihan yang diberikan Tuhan kepada manusia lewat panca indra, melalui fungsi mata, telinga, hidung, mulut dan perasa.

Coba defenisikan sukses anda melalui keinginan yang SANGAT anda inginkan. Berfikir suatu ide yang mungkin dapat anda lakukan, dan segera realisasikan ide itu. Mungkin anda bisa masuk dalam kelompok orang yang jumlahnya sedikit, yaitu menjadi pengamat yang kreatif. Mewujudkan nilai tambah dari sesuatu yang anda amati.

Orang pintar berkata : orang kreatif tidak akan susah, orang kreatif tidak akan mati. Kata bijak untuk anda renungkan : "If you think you are too small to do the big things, try doing small thing in the big ways" (Jika anda merasa terlalu kecil untuk melakukan hal-hal yang besar, cobalah melakukan hal-hal kecil dengan cara-cara yang besar).

Stephen Covey dengan elegan mengatakan : Sangat penting bagi manusia untuk tidak hanya bekerja dan hidup di dunia ini. Lebih penting dari itu adalah kemampuan kita memberi MAKNA pada kehidupan ini. Dengan memberi makna pada kehidupan, maka kita akan memahami nilai-nilai misi hidup kita. Bekerja selaras dengan makna hidup yang berisi nilai-nilai misi kehidupan, akan menjadikan manusia hidup penuh gairah dan berbahagia.
Berilah makna dalam hidup, lakukan pengamatan di sekeliling secara cermat dan kerjakan dengan kreatif. Orang sukses tidak pernah ragu untuk belajar.., tumbuh.., belajar lagi..., dan tumbuh lagi..... (Wallace D.Wattles : Anda adalah orang sempurna yang hidup diantara orang sempurna lainnya. Tidak banyak orang yang memiliki keyakinan yang sempurna pada dirinya sendiri dan kemampuannya untuk menghadapi setiap kombinasi hidup).

Mari Kita Bermimpi

MARI KITA BERMIMPI Ketika kita berharap, kita takut untuk bermimpi. Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa "jangan jadi pemimpi!"Hidup diawali dari sebuah mimpi.Masa depan dibentuk dari sebuah mimpi. Jangan takut untuk bermimpi. Setidaknya, sering-seringlah kita melakukan mimpi yang sadar atas apa yang kita harapkan akan terjadi terhadap kita di masa yang akan datang.Apa gunanya kita bermimpi?

Mimpi akan membentuk sebuah sikap yang optimis dan memotivasi diri mewujudkan apa yang kita impikan. Coba kita lihat orang-orang yang tidak punya daya juang tinggi, orang yang merasa lemah sepanjang hari, orang yang gampang putus asa, dan orang yang tidak mau maju. Mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai mimpi dan mereka adalah orang-orang yang takut membentuk mimpinya sendiri. Mimpi adalah sebuah kekuatan yang dapat kita gunakan sebagai jembatan masa depan.Bentuklah mimpi-mimpi anda. Untuk pertama kali mungkin kita akan merasa malu untuk mengawali sesuatu dari sebuah mimpi. Kita juga merasa bahwa kita melakukan hal yang tidak banyak artinya ketika kita mau untuk bermimpi.Mengapa?

Karena kita tidak tahu bahwa mimpi mengandung sebuah kekuatan yang dapat mempengaruhi sel-sel otak manusia mewujudkan harapannya. Bermimpi secara sadar adalah melakukan tindakan imajinatif dalam pikiran terhadap apa yang kita harapkan untuk terjadi dalam diri kita.Semakin kuat kita melakukan mimpi, semakin kuat pikiran membentuk sebuah jembatan dalam sel-sel otaknya. Semakin sering kita melakukan mimpi secara sadar, semakin gampang kita dituntun ke arah pembentukan realitas harapan kita.Jangan takut bermimpi!

Apapun hal yang akan kita lakukan, entah itu mengawali sebuah usaha, pekerjaan ataupun kegiatan lain yang kita harapkan hasilnya, bermimpilah tentang hal tersebut. Bermimpilah bahwa kita telah mengalami sebuah hasil dari yang akan kita lakukan.

Dengan mimpi tersebut kita telah membentuk jalan dalam pikiran yang siap menuntun kita menjadi seperti apa yang kita impikan. Ini adalah rumus pertama dari rahasia kekuatan pikiran, yaitu buatlah mimpi secara sadar atas apa yang kita harapkan akan terjadi dalam diri kita. Jangan malu-malu, jangan ragu-ragu, jangan setengah-setengah, tetapi benar-benar buatlah sebuah mimpi yang nyata tentang diri kita tersebut. Selamat bermimpi! Dan selamat mengalami perubahan dalam hidup anda!

Kisah Sekelompok Serigala

Alkisah di suatu senja, terlihat seorang pemburu memasukin hutan untuk berburu sekawanan rusa. Terlihat dia seorang pemburu yang sudah kawakan, sehingga terlihat jelas, dia sangat memahami seluk beluk hutan tersebut.

Tanpa disengaja, dilihatnya seekor serigala betina yang sedang menyantap daging kelinci, dengan seketika diarahkan laras senapannya ke serigala betina tersebut dan doorrrrr.......dengan sekejab serigala tersebut jatuh sambil menahan sakit.

Beberapa serigala dari kejauhan tampak berlari mendekati serigala yang tertembak tadi, salah seekor serigala menjilati luka tembak si serigala betina, sedangkan yang lain terlihat didekatnya menjagainya.

Sang pemburu yang melihat dari kejauhan tampak kagum dengan kerjasama yang diperlihatkan sekelompok serigala tersebut, dan dengan rasa penasaran diperhatikannya tingkah laku sekelompok serigala tersebut. Apakah kelompok serigala tersebut tetap menjaga serigala betina tersebut atau kah meninggalkannya?

Ternyata mereka tetap kompak menjagai sang serigala betina yang masih terlihat kesakitan, walaupun malam sudah datang, bahkan sekelompok serigala tersebut seperti tahu tugas mereka masing-masing, ada yang bertugas menjaga, ada yang mencari makanan untuk si serigala betina, dan yang menjilati luka si serigala betina. Sang pemburu pun mendapatkan pelajaran yang berharga dari sekelompok serigala tersebut, yaitu saling menolong dan rasa kesetiakawanan yang luar biasa, yang ditunjukkan mereka kepada serigala betina.

~Belakangan ini sejak krisis ekonomi menjatuhkan perekonomian kita, sikap egois dan penghianatan sering sekali kita jumpai di negara ini. Namun apakah dengan sikap seperti ini dapat menghilangkan semua masalah? Tentu saja tidak, malah sikap kesetiakawanan yang murni yang ditunjukkan oleh sekelompok serigala, sangat dibutuhkan untuk menjadi kita menjadi satu keluarga. Ingat dengan kebersamaan dan kesetiakawanan lah, maka kita bisa berjalan menjadi negara yang kuat dan individu yang bijaksana~

Katakan Saja Tidak !

Dunia kita adalah tempat yang penuh dengan persaingan dan rangsangan yang berlebihan, dan semakin lama sekmakin banyak pemusatan perhatian yang di perlukan setiap hari untuk tetap berfokus pada menyelesaikan tugas harian Anda dan mengejar tujuan jangka panjang Anda.


Karena ledakan teknologi komunikasi, kita kini lebih gampang di akses oleh banyak orang daripada sebelumnya. orang asing bisa menghubungi anda lewat telepon,ponsel,pager,faks,surat biasa,surat kilat dan email. Mereka bisa email dan smskepada anda di rumah , di kantor dan di depan komputer anda.Jika anda tidak ada, mereka bisa meninggalkan pesan di mesin penjawab anda atau di voice mail anda. Jika anda ada, mereka bisa menganggu anda dengan bunyi suara hape anda


Tampaknya semua orang menginginkan sebagian dari diri anda. anak anda perlu tumpangan dan minjem mobil, rekan kerja anda pengen masukan tentang proyek yang seharusnya bukan tanggung jawab anda. atasan anda ingin anda kerja lembur untuk menyelesaikan laporan yang ia inginkan, saudara perempuan anda ingin anda membawa anak-anaknya pergi di akhir pekan, sekolah anak anda ingin anda menghadiri acara tahunannya di bandung dan ingin menjadi sopir untuk perjalanan ke tempat acara, ibu anda ingin anda datang dan memperbaiki pintu kasanya. sahabat dekat anda ingin membicarakan perceraiannya yang akan di putuskan, sebuah badan amal setempat ingin anda mengepalai panitia jamuan makan siang tahunan, dan tetangga anda ingin meminjam van anda untuk membeli balok kayu di home depot. dan berderet-deret telemarketer yang tak ada habisnya ingin anda berlangganan surat kabar setempat, menyumbang untuk perlindungan hewan liar dekat kediaman anda, atau mengalihkan semua utang kartu kredit anda pada kartu baru mereka. bahkan hewan peliharaan anda pun menginginkan lebih banyak perhatian.


kita menanggung beban proyek dan produktivitas yang melampaui kemampuan kita di tempat kerja kita - menerima lebih banyak tanggung jawab daripada yang bisa kita lakukan karena dorongan hasrat bawah sadar untuk membuat orang lain terkesan, untuk unggul, dan untuk memenuhi pengharapan orang lain. sementara itu, prioritas utama kita tidak tertangani.


untuk sukses dalam mencapai tujuan anda dan menciptakan gaya hidup yang anda dambakan, anda harus jadi pandai mengatakan tidak kepada orang dan gangguan yang hanya akan melumat anda. orang sukses tahu cara berkata tidak tanpa merasa bersalah.

Buah Pada Pohon Keberhasilan Anda

Pelajaran hidup seringkali sederhana, bahkan kita bisa berkaca pada kehidupan kanak-kanak kita sendiri.

Pernahkah, di waktu kecil dulu, kita melihat pohon mangga berbuah lebat di pekarangan sebelah rumah?

Biasanyakita tergerak untuk memanjat dan memetik beberapa butir untuk kita santap bersama rekan-rekan sepermainan. Atau, jika terlalu tinggi untuk dipanjat,kita kumpulkan kerikil dan ramai-ramai melempari buah-buah yangbergelantungan itu.
Ketika masih kecil kita sudah tahu, kita takkan melemparkan sebuah kerikil pun pada pohon yang tak berbuah bukan?

Jika anda kini bagaikan sebuah pohon mangga yang berbuah lebat, dengan berbagai keberhasilan hidup, maka jangan salahkan orang lain yang ingin juga mencicipinya.

Sebagian keberhasilan memang untuk dinikmati sendiri, namun sebagian yang lain adalah untuk dibagi-bagikan. Maka sebelum pohon keberhasilan anda dilempari batu oleh anak-anak sebelah rumah, ada baiknya anda menjadi tetangga yang baik, yang berkenan membagi buah-buah ranum anda sekedarnya.

Apalagi jika ternyata beberapa daun kering pohon anda ternyata turut mengotori halaman mereka.

Kedamaian tak terdapat di dunia luar, melainkan terdapat dalam jiwa manusiaitu sendiri. (Ralph Waldo Emerson)

Richard Gere

Siapa yang tidak mengenal Richard Tiffany Gere? Mantan suami dari Cindy Crawford ini mendedikasikan hidupnya dalam dunia film Hollywood. Ketenarannya menjadi aktor tidak terlepas dari kerja kerasnya menggapai mimpi untuk berkecimpung di dunia seni. Jatuh bangun pun ia rasakan untuk menjadi aktor terbaik Hollywood.

Sejak usia 13 tahun, pria kelahiran Syracuse, 31 Agustus 1949 ini sudah dapat memainkan alat musik terompet. Untuk mengasah bakatnya ia bergabung dengan Syracuse Sympony Orchectra. Lulus dari SMA North Syracus Central pada tahun 1967, Gere mendapatkan beasiswa dari University of Massachusetts di Amherst dengan mengambil jurusan filsafat.

Gere memulai debut pertamanya pada tahun 1969, ia bergabung dengan kelompok teater Cape Cod’s Provincetown Playhouse. Honor yang diterimanya sebesar 28,70 dollar. Kesenangannya dalam dunia hiburan membuat dirinya berhenti kuliah.

Namun perjalanan kariernya tidak semulus apa yang ia bayangkan. Masa sulit pun ia alami. Ia hidup dengan pendapatan yang pas-pasan dan tinggal di sebuah apartemen kecil yang kotor. Pria yang kini beristrikan Carey Lowell ini selalu berpindah-pindah dari teater yang satu ke teater yang lainnya. Setiap kali pertunjukannya selalu sepi dikunjungi penonton, ia pun harus rela kehilangan pekerjaannya.

Namun ia tidak putus asa, ayah dari Homer James Jime Gere ini mencoba bangkit dengan bergabung dalam sebuah drama di Broadway. Tahun 1979 merupakan titik awal kesuksesan kariernya ketika ia bermain dalam film American Gigolo. Namanya pun mulai diperhitungkan di industri film.

Sebagai seorang aktor, ia pun hidup dalam lingkungan selebritis yang gemerlap akan kehidupan malam. Obat-obatan pun sempat menarik perhatiannya. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena pada usia 30 tahun, ia menemukan pedoman dalam hidupnya dengan berada di jalan Dhamma. Pada tahun 1978, Gere berwisata ke Nepal dan menjumpai orang Tibet, di sana ia berbincang-bincang dengan para biarawan dan lama. Sejak saat itu ia tertarik untuk memperdalam ajaran Buddha. Gere pun tekun mengikuti berbagai kegiatan dengan Dalai Lama.

Kehidupan barunya membuat ia mengundurkan diri dari dunia keartisan. Ia dapat menerima segala kegagalan dalam hidupnya, pasrah, dan rajin membantu orang lain. Ia tahu bahwa hidupnya untuk orang-orang tertindas. Gere membantu perjuangan Dalai Lama untuk Rakyat Tibet. Berbagai kegiatan menggalang dana diselenggarakannya.

Pada tahun 1998, Gere kembali ke dunia akting. “Semula saya mengira bahwa keputusan untuk berhenti berakting merupakan tindakan yang berani. Namun belakangan saya berpikir, justru tetap bermain film merupakan tindakan yang berani,” ungkapnya.

Apa yang telah dicapai oleh Gere sebagai seorang aktor layak diacungi jempol. Kerja kerasnya membuahkan hasil yang cermelang, namanya pun berada di daftar aktor Hollywood yang sukses. Jatuh bangun tidak membuat dirinya kehilangan semangat menjadi aktor terkenal. Di tengah kesuksesannya, ia menjalani kehidupan religius, dan selalu berbagi dengan sesama. Sebuah perjalanan panjang dari seorang Richard Gereyang patun diteladani.

Semua Akan Berubah

Perubahan adalah suatu proses, untuk menjadi lebih baik ataupun sebaliknya. Dan perubahan mutlak akan terjadi, hari ini, besok ataupun 10 tahun lagi. Kita tidak dapat mencegahnya. Hanya kesiapan untuk melakukan dan menerima suatu perubahanlah, yang menjadi titik berat kita agar kita selalu dapat hidup dan berkembang.

Kadang kenyamanan dan keterikatan membuat kita takut untuk berubah, dan cenderung mengharapkan situasi tersebut kekal adanya. Namun malah sikap seperti itulah yang akan menimbulkan masalah baru bagi kita, yaitu ketakutan.... ketakutan untuk menatap kedepan

Sadar dan percayalah, tidak ada yang kekal didunia ini selain perubahan itu sendiri. Dan sikapin dengan positif, bahwa perubahan akan membawa dampak dewasa bagi kita, untuk dapat selalu hidup, apapun kondisi dan situasinya, dengan selalu menatap kedepan, dan berani melepaskan.

Orang bijak adalah orang yang tidak terikat akan situasi apapun. Dia mampu menerima dan melakukan perubahan, dan membimbing perubahan tersebut dalam aspek positifnya. Dan kita semua adalah orang bijak yang hanya perlu dilatih. Yakinlah bahwa perubahan bukanlah hal yang menakutkan, sadar dan rubahlah dia menjadi kekuatan bagi kita, untuk mencapai sukses yang sejati.

Pertapa Muda Dan Kepiting

Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, nampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.

Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana nampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.

Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.

Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.

Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.

Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"

"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa mahluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.

Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. " Lihat Anak muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong mahluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan?"

Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang paman ajarkan."

Pembaca yang budiman,

Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orang tua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, seringkali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang. Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.

Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.



Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

Consistency

"Consistency, persistence, and continuous improvement are still
always needed even someone has achieved his/her targets"


"Konsistensi, keteguhan terhadap tujuan, dan usaha/pengembangan yang
tak berkesudahan, tetaplah diperlukan walau seseorang telah mulai
berhasil mencapai target-target dalam hidupnya"

Interpretasi:
Bagaikan seorang perenang di kolam renang, saat ia diam dan tak bergerak
maka lambat laun ia akan tenggelam ke dasar kolam, maka baik gerakan
untuk mempertahankannya mengambang di permukaan ataupun gerakan
untuk membawanya ke sisi kolam lain tetap diperlukan selama ia berada di
kolam tersebut. Demikian juga dengan kondisi sebuah rumah, saat sang
pemilik rumah tidak melakukan aktivitas untuk membersihkan rumah, maka
seluruh bagian rumah akan ditutupi debu yang makin lama makin tebal dan
kotor, bagian rumah tertentu akan ditumbuhi lumut dan kerak, sarang laba-laba
dan karat. Maka upaya untuk membersihkan dan merapikan akan selalu
diperlukan secara konsisten untuk mencapai kondisi yang diperlukan, bila
tidak, segala sesuatu akan kembali pada kondisi dasar yang biasanya
tidaklah positif.

Hal ini juga berlaku pada kebiasaan sukses, walaupun seseorang telah
berhasil mencapai beberapa sukses dan target, berbagai sikap mental
untuk terus berusaha dan berupaya untuk mencapai target selanjutnya
akan tetap dipertahankan dan diperlukan, bila tidak segala sesuatu akan
menurun dan mundur sedikit demi sedikit dengan sendirinya sesuai dengan
apa yang berlaku secara alamiah. Selamat merenungkan dan mengambil
langkah praktis yang akan dapat mendukung pencapaian Anda yang lebih
besar dan lebih besar lagi secara konsisten!

Action is just enough

"One should know When taking action is just not enough to reach
success"

terjemahan:
"terkadang seseorang harus mengetahui kapan bertindak saja tidaklah
cukup untuk meraih sukses yang diharapkan"

Interpretasi:
Banyak motivator menghimbau orang-orang untuk bertindak,
atau 'taking action', padahal terkadang sekedar bertindak
belumlah cukup untuk meraih kesuksesan. Sebelum bertindak
seseorang seringkali haruslah memiliki plan atau perencanaan
yang matang dan solid, pengetahuan dan referensi yang akurat.

Lalu apakah setelah memiliki planning atau perencanaan maka
segalanya akan berjalan dengan lancar dengan sendirinya?
Tentu tidak, seseorang haruslah memulai untuk merealisasikan
berbagai rencananya dengan tindakan.

Lalu apakah setelah bertindak segalanya akan tercapai? Tentu
tidak, seseorang masih harus menyesuaikan hasil atau outcome
dengan apa yang direncanakan, namun yang lebih penting adalah
ada satu fase yang harus dilalui... yaitu fase penyelesaian!

sebagai contoh: banyak penulis memiliki rencana untuk menulis
buku berkualitas, setelah memulai dan berjalan setengah jalan,
mereka berhenti dan tidak sanggup menyelesaikan! Jadi fase
penyelesaian juga merupakan fase yang perlu dipenuhi dalam
melengkapi tindakan dalam mencapai sebuah target.

Itulah mengapa terkadang (bahkan seringkali) 'taking action is
just not enough'.

Rabu, Februari 20, 2008

Face of success

"The face of success is like the top of a mountain,
it could only be seen only if it is tall/high enough "


terjemahan:

"Wajah kesuksesan adalah bagai puncak sebuah gunung, yang
hanya dapat terlihat bila gunung tersebut cukup tinggi ."


Anda suka melihat dan mendengar kisah dari orang yang luar biasa sukses?
Kebanyakan dari kita memang suka.. entah mereka adalah pengusaha sukses,
artis sukses, karyawan sukses, dan berbagai kisah sukses lainnya. Namun
ketahuilah bahwa ketika Anda melihat sebuah kesuksesan, Anda bagaikan
sedang melihat puncak dari sebuah gunung, yang merupakan wajah dari sebuah
kesuksesan. Ada begitu banyak usaha, kegagalan, pengorbanan dan waktu
di dasar gunung tersebut yang tidak tampak pada puncak sebuah kesuksesan.

Demikianlah juga makna dari simbol Paramount Picture yang mengambil logo
puncak gunung, begitu banyak usaha dan waktu yang diperlukan untuk meng-
hasilkan sebuah karya yang dapat berguna bagi orang banyak & menghasilkan
kesuksesan sebagai imbalannya, namun hanya puncak dari gunung tersebut
itulah yang akan dilihat/diketahui orang lain. Pertanyaannya adalah, apakah
Anda ingin menjadi puncak gunung yang tinggi, ataukah Anda cukup puas
dengan menjadi padang datar yang hanya dapat melihat ketinggian puncak
gunung lain di sekitar Anda?

Time for reaching success

"If you're sure that you are on the right path, don't worry about
how much time it will take to reach success and what people say about it "

terjemahan:

"Jika Anda yakin bahwa Anda telah berada pada jalur tujuan yang
tepat, maka jangan kuatir mengenai berapa lama Anda akan mencapai
puncak sukses, dan juga jangan menguatirkan apa yang dikatakan
orang lain mengenai hal tersebut."

(Anonymous )

Seperti halnya anak jerapah yang baru lahir, dalam hitungan menit ia akan
dapat merangkak, lalu kemudian berdiri, berjalan, dan berlari. Demikian
juga dengan banyak hewan lainnya, yang dalam hitungan hari dapat menjadi
mandiri. Namun coba lihat pada kasus manusia, manusia membutuhkan waktu
lebih lama untuk menjadi mandiri, mulai dari berjalan, bicara, hingga
mencapai kedewasaan dan kemandirian dalam berbagai hal termasuk finansial,
sehingga manusia adalah mahluk yang paling tinggi dibandingkan mahluk
lainnya.

Dalam hal ini dapat kita ketahui bahwa terkadang dengan menempuh waktu
yang lebih lama, sebuah proses akan menghasilkan kondisi yang lebih sempurna
dan jauh lebih baik dari proses yang didapatkan secara instan. Namun perlu
diketahui apakah seseorang telah berada dalam jalur yang benar untuk
mencapai tujuannya..

Failures and success

"If you want to increase your success, double up your failure! "

terjemahan:

"Jika Anda ingin meningkatkan keberhasilan Anda, maka jangan
ragu untuk meningkatkan kegagalan Anda!."

(Thomas Watson )



Inspirational Story

Seperti cerita tentang seorang sales person, dimana dalam 10 kali
usahanya menawarkan sebuah program, ia selalu ditolak sebanyak
9 kali dan berhasil menjual sebuah program, maka yang ia lakukan
adalah mengusahakan penolakan sebanyak sepuluh kali lipat dari
biasanya, karena setiap kegagalan selalu membawanya lebih
dekat pada sebuah keberhasilan.

Goal and dreams

"A dream is just a dream. A Goal is a dream with a plan and a deadline"

terjemahan:

"Impian hanyalah sebatas Impian. Sebuah Tujuan adalah impian
yang disertai dengan rencana dan tenggat waktu."

(Harvey McKay)

Inspirational Story


Anda dapat memilih sebuah pohon besar, sebesar apapun...
setinggi apapun, dengan jenis sekeras apapun.... dan jika
Anda berusaha mengampaknya barang 5 kali tebas setiap harinya,
suatu saat pohon tersebut akan tumbang juga..

Demikian pula dengan impian dan cita-cita Anda, jika Anda melakukan apa yang
dibutuhkan untuk mencapainya secara konsisten, Anda akan mencapainya
pada suatu saat.

(from Ron Scolastico, Ph.D & Jack Canfield)

Sabtu, Januari 26, 2008

Pilihan Ada Di Tangan Anda

Saya selalu mengatakan bahwa "Hidup hanya sekali...", apakah yang anda rencanakan untuk anda capai di dalam hidup anda?

Hanya ada 3 pilihan kategori kehidupan:
yang pertama sebagai orang yang hidup di bawah rata-rata yang selalu dekat dengan masalah, hutang, perselisihan, stress & selalu kekurangan;
yang kedua

sebagai orang rata-rata yang kehidupannya biasa-biasa aja, tidak ada yang menyolok & spesial, sekedar memiliki apa saja secara ala kadarnya;
yang ketiga adalah sebagai orang diatas rata-rata yang dapat dikategorikan sebagai hebat & luar biasa dimana selalu mencetak keberhasilan & kemajuan yang spektakuler sehingga membuat orang kagum, hidupnya dipenuhi dengan kesuksesan, kebahagiaan & memiliki makna untuk orang lain.

Dari ke-3 pilihan kategori tersebut manakah yang anda inginkan? Dimana letak perbedaannya yang paling mendasar? Adalah pada cara pandang (persepsi) & keberanian membuat pilihan-pilihan di dalam hidup mereka. Milikilah persepsi yang selalu positif & beranilah membuat pilihan-pilihan yang terbaik yang senantiasa membawa anda semakin dekat kepada target & sasaran anda. Salam sukses.

Raja Dan Laba-Laba

Dahulu kala di negeri Skonlandia, ada seorang raja bernama Bruce.

Dia sudah enam kali memimpin pasukannya menuju medan perang melawan sang agresor dari England , namun selama enam kali pertempuran itu, pasukannya selalu babak belur dihajar oleh musuh, hingga terpaksa mengalami kekalahan dan melarikan diri ke hutan.

Akhirnya, dia sendiri juga bersembunyi di sebuah gubuk kosong di dalam hutan belantara.

Suatu hari, hujan turun dengan derasnya, air hujan menerobos dari atap rumah yang bocor mengenai muka Bruce, sehingga dia terbangun dari tidurnya. Sesaat dia merenungi nasibnya yang malang karena tidak dapat mengalahkan musuh, walaupun dia telah mengerahkan segala daya upaya.

Semakin dia memikirkan hal ini, hatinya semakin pedih dan hampir putus asa.

Pada saat itu, mata Bruce menatap ke atas balok kayu yang melintang diatas kepalanya, disana ada seekor laba-laba sedang merajut sarangnya.

Dia dengan seksama memperhatikan gerak gerik laba-laba tersebut, dihitungnya usaha si laba-laba yang telah enam kali berturut-turut berusaha sekuat tenaga mencoba mengaitkan salah satu ujung benang ke balok kayu yang berada di seberangnya, namun akhirnya gagal juga.

“Sungguh kasihan makhluk kecil ini.”
kata Bruce, “Seharusnya kau menyerah saja!”

Namun, sungguh diluar dugaan Bruce, walaupun telah enam kali si laba-laba gagal mengaitkan ujung benangnya, dia tidak lantas putus asa dan berhenti berusaha, dia coba lagi untuk yang ke tujuh kalinya, dan kali ini dia berhasil. Melihat ini semua, Bruce sungguh merasa kagum dan lupa pada nasib yang menimpa dirinya.

Bruce akhirnya berdiri dan menghela napas panjang, lalu dengan lantang dia berteriak: “Aku juga akan bertempur lagi untuk yang ketujuh kalinya!”

Bruce akhirnya benar-benar mendapatkan semangatnya kembali, ia segera mengumpulkan dan melatih lagi sisa-sisa pasukannya, lalu mengatur strategi dan menggempur lagi pertahanan musuh, dengan susah payah dan perjuangan yang tak kenal menyerah, akhirnya Bruce berhasil mengusir pasukan musuh dan merebut kembali tanah airnya.

Sifat Kepiting

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.

Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.
Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.

Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.

Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.

Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini… tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.

Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak benar.

Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.

Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’:
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak

2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan

3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.

..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…

Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama.
Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Betapa pun banyaknya kucing berkelahi, selalu saja banyak anak kucing lahir. (Abraham Lincoln)

Success Is Feeling Good

Anda dan banyak orang yang lain tentu menginginkan sukses,bukan ? Tidak ada seorang pun yang tidak mau sukses ,betul tidak ?.

Lalu masing-masing orang mendefinisikan sukses dengan cara pandangnya masing-masing,sesuai dengan apa yang pernah di-alaminya.Ada orang yang mendefinisikan sukses,apabila seseorang bisa memiliki banyak uang.Sedang orang lain mendefinisikan sukses,apabila bisa meraih impian / tujuannya. Dan ada orang lain yang mendefinisikan sukses,apabila bisa menduduki jabatan tertentu dalam suatu oraganisasi.

Jadi, sesungguhnya begitu banyak definisi dari sukses itu.Setiap definisi yang di anut oleh seseorang ,tentu orang tersebut akan bersikap dan bertindak seusai dan konsisten dengan apa yang telah dia definisikan tentang kesuksesannya.Bila anda mendefiniskan sukses anda,adalah dengan memiliki banyak uang,secara tidak anda sadari,anda akan bertindak mati-matian untuk mengejar uang yang anda inginkan,dan dengan berbagai cara akan anda lakukan untuk mendapatkan ke-inginan tersebut.Namun dalam perjalanan anda untuk mendapatkan apa yang anda inginkan itu,apa yang anda rasakan dalam hati anda,suatu perasaan baik atau suatu perasaan tidak baik ?

Suatu perasaan baik akan anda dapatkan bila anda mengerjakan sesuatu dengan benar dan selaras dengan prinsip kehidupan.Namun bila anda merasa tidak nyaman / tidak baik,sudah barang tentu anda telah mengerjakan sesuatu yang tidak tepat dan berlawanan dengan prinsip kehidupan.Apabila anda mengerjakan sesuatu dan merasakan perasaan senang / mengembirakan,tentu hari ini anda telah mengejakan sesuatu dengan sukses dan apa yang anda kerjakan hari itu telah memberikan dampak positif ( nilai tambah ) yang positif kepada orang lain / lingkungan anda.

Menurut pandangan saya,success is feeling good,dimana setiap tindakan yang kita lakukan seharusnya memberikan / mencerminkan perasaan yang menyenangkan,mengembirakan dan nyaman. Dengan merasakan perasaan gembira, dan senang,kita bisa mengetahui bahwa apa yang telah kita kerjakan tentunya sudah benar dan memberikan dampak positif kepada orang lain,kepada lingkungan kita,dengan kata lain sudah selaras dengan prinsip kehidupan.Perasaan senang / gembira ini sesungguhnya adalah tolok ukur dari sukses anda sehari-hari,di dalam perjalanan anda mencapai apa yang anda inginkan.

Feeling Good perlu anda rasakan sehari-hari di dalam mengerjakan pekerjaan anda, karena ini akan menjadi energi pendorong dan motivasi bagi diri anda untuk terus berjuang meraih impian anda.Bila anda marasakan kegembiraan di dalam bekerja,anda akan mampu bekerja lebih baik,bisa memberikan nilai tambah yang bermanfaat bagi banyak orang,dan anda akan bekerja lebih produktif,dan pada akhirnya anda mampu mencapai keinginan anda lebih cepat dan merasakan kebahagiaan.Jadi tidak benar anggapan yang mengatakan bahwa untuk bisa sukses,kita perlu mengalami perasaan tidak enak / emosi negatif ,dan akan mendapat kebahagiaan setelah mencapai impian kita.Dan justru perasaan negatif inilah yang akan membuat diri kita menjadi Gagal,mengapa demikian ?

Perasaan tidak enak / negatf,merupakan cerminan dari dalam pikiran anda yang dipenuhi dengan pikiran negatif, ketakutan, kekurangan ( kelangkaan ) dan persaingan,kekawatiran,tidak ikhlas,takut kalah,ketamakan dan ego mau menang.Semakin banyak pikiran negatif memenuhi pikiran kita,secara otomatis hasil negatif yang akan datang kepada kita,Kegagalan. Bersyukurlah terhadap semua kejadian yang anda alami setiap hari,karena dibalik kejadian yang anda alami tentu ada sesuatu yang lebih baik bagi diri anda,dengan bersyukur akan meningkatkan keyakinan diri anda,yang anda perlukan untuk bisa bekerja dengan tenang,rileks dan gembira.

Be happy every moment,every time,every day and the world will make you be happy all your life.Success is Feeling Good !!!!.

Inilah Cinta

Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika wanita muda berpenampilan menarik dan bertongkat putih itu dengan hati-hati menaiki tangga. Dia membayar sopir bus lalu, dengan tangan meraba-raba kursi, dia berjalan menyusuri lorong sampai menemukan kursi yang tadi dikatakan kosong oleh si sopir. kemudian ia duduk, meletakkan tasnya dipangkuannya dan menyandarkan tongkatnya pada tungkainya.

Setahun sudah lewat sejak Susan, 34, menjadi buta. Gara-gara salah diagnosa dia kehilangan penglihatannya dan terlempar kedunia yang gelap gulita, penuh amarah, frustrasi dan rasa kasihan pada diri sendiri.

Sebagai wanita yang independen, Susan merasa terkutuk oleh nasib mengerikan yang membuatnya kehilangan kemampuan, merasa tak berdaya dan menjadi beban bagi semua orang disekelilingnya. “Bagaimana mungkin ini bisa terjadi padaku?” dia bertanya-tanya,
hatinya mengeras karena marah. Tetapi, betapapun seringnya ia menangis atau menggerutu atau berdoa, dia mengerti kenyataan yang menyakitkan itu penglihatannya takkan pernah pulih lagi.

Depresi mematahkan semangat Susan yang tadinya selalu optimis. Mengisi waktu seharian kini merupakan perjuangan berat yang menguras tenaga dan membuatnya frustrasi. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya. Mark seorang perwira Angkatan Udara. Dia mencintai Susan dengan tulus.

Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya, dia melihat bagaimana Susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekad untuk membantunya menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan Susan untuk menjadi mandiri lagi. Latar belakang mi
liter Mark membuatnya terlatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat, tetapi dia tahu, ini adalah pertempuran yang paling sulit yang pernah dihadapinya.

Akhirnya Susan merasa siap bekerja lagi. Tetapi, bagaimana dia akan bisa ke kantornya? Dulu Susan biasa naik bus, tetapi sekarang terlalu takut untuk pergi ke kota sendirian. Mark menawarkan untuk mengantarkannya setiap hari, meskipun tempat kerja mereka
terletak dipinggir kota yang berseberangan.

Mula - mula, kesepakatan itu membuat Susan nyaman dan Mark puas karena bisa melindungi istrinya yang buta, yang tidak yakin akan bisa melakukan hal-hal paling sederhana sekalipun. Tetapi, Mark segera menyadari bahwa pengaturan itu keliru membuat mereka terburu-buru, dan terlalu mahal. Susan harus belajar naik bus lagi, Mark menyimpulkan dalam hati. tetapi, baru berpikir untuk menyampaikan rencana itu kepada Susan telah membuatnya merasa tidak enak.

Susan masih sangat rapuh, masih sangat marah. Bagaimana reaksinya nanti? Persis seperti dugaan Mark, Susan ngeri mendengar gagasan untuk naik bus lagi. “Aku buta!” tujasnya dengan pahit. “Bagaimana aku bisa tahu kemana aku pergi? Aku merasa kau akan meninggalkanku” Mark sedih mendengar kata-kata itu, tetapi ia tahu apa yang harus dilakukan. Dia berjanji bahwa setiap pagi dan sore, ia akan naik bus bersama Susan, selama masih diperlukan, sampai Susan hafal dan bisa pergi sendiri. Dan itulah yang terjadi. Selama 2 minggu penuh Mark, menggunakan
seragam militer lengkap, mengawal Susan ke dan dari tempat kerja, setiap hari. Dia mengajari Susan bagimana menggantungkan diri pada indranya yang lain, terutama pendengarannya, untuk menemukan dimana ia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Dia menolong Susan berkenalan dan berkawan dengan sopir-sopir bus dan menyisakan 1 kursi kosong untuknya. Dia membuat Susan tertawa, bahkan pada hari-hari yang tidak terlalu menyenangkan ketika Susan tersandung dari bus, atau menjatuhkan tasnya yang penuh berkas di lorong bus. Setiap pagi mereka berangkat bersama-sama, setelah itu Mark akan naik taksi ke kantornya.

Meskipun pengaturan itu lebih mahal dan melelahkan daripada yang pertama, Mark yakin bahwa hanya soal waktu sebelum Susan mampu naik bus tanpa dikawal. Mark percaya kepadanya, percaya kepada Susan yang dulu dikenalnya sebelum wanita itu kehilangan penglihatannya, wanita yang tidak pernah takut menghadapi tantangan apapun dan tidak akan pernah menyerah.

Akhirnya, Susan memutuskan bahwa dia siap untuk melakukan perjalanan itu seorang diri. Tibalah hari senin. Sebelum berangkat, Susan memeluk Mark yang pernah menjadi kawannya 1 bus dan sahabatnya yang terbaik. Matanya berkaca-kaca, penuh air mata syukur karena kesetiaan, kesabaran dan cinta Mark. Dia mengucapkan selamat berpisah. Untuk pertama kalinya mereka pergi kearah yang berlawanan. Senin, Selasa, Rabu, Kamis … Setiap hari dijalaninya dengan
sempurna.

Belum pernah Susan merasa sepuas itu. Dia berhasil ! Dia mampu berangkat kerja tanpa dikawal. Pada hari Jum’at pagi, seperti biasa Susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar
ongkos bus sebelum turun, sopir bus itu berkata :”wah, aku iri padamu”. Susan tidak yakin apakah sopir itu bicara kepadanya atau tidak. Lagipula, siapa yang bisa iri pada seorang wanita buta yang sepanjang tahun lalu berusaha menemukan keberanian untk menjalani hidup?

Dengan penasaran, dia berkata kepada sopir, “Kenapa kau bilang kau iri kepadaku?” Sopir itu menjawab, “Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu”. Susan tidak mengerti apa maksud sopir itu. Sekali lagi dia bertanya.”Apa maksudmu?” Kau tahu minggu kemarin, setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu kau turun dari bus. Dia memastikan bahwa kau menyeberang dengan selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk ke kantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau wanita yang beruntung”. kata sopir itu.

Air mata bahagia membasahi pipi Susan. Karena meskipun secara fisik tidak dapat melihat Mark, dia selalu bisa memastikan kehadirannya. Dia beruntung, sangat beruntung, karena Mark memberikannya hadiah yang jauh lebih berharga daripada penglihatan, hadiah yang tak perlu dilihatnya dengan matanya untuk meyakinkan diri, hadiah cinta yang bisa menjadi penerang dimanapun ada kegelapan.

Jenderal Kecil Merasa Jadi Raja

Alkisah di negeri Tiongkok kuno, terdapat sebuah kerajaan yang begitu megah, yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana. Rakyat-rakyat begitu makmur, dan pajak negara yang bebankan ke mereka pun telah dihapuskan oleh raja, sehingga rakyat sangat memuja raja mereka tersebut.

Didalam kerajaan, terdapat jenderal-jenderal perang pilihan yang begitu gagahnya. Mereka tampak begitu bersahaja dan melindungi bawahannya. Namun dari sekian banyak jenderal perang tersebut, terdapat seorang jenderal perang yang sangat sombong dan congkak. Dia sebenarnya adalah seorang prajurit yang baru saja diangkat menjadi jenderal karena suatu jasa kepada raja. Namun hal itu malah membuatnya menjadi lupa diri dan sombong.

Dia selalu mengeluarkan perintah-perintah yang aneh, dan meminta prajurit-prajuritnya untuk menghormati nya layaknya seorang raja. Setiap bertemu dengan nya, prajurit-prajurit akan menyembahnya dan mengucapkan salam "Wan Xui...Wan Xui...Wan Wan Xui...." (" Panjang Umur..Panjang Umur...Panjang Umur Selama-lamanya"), yang sebenarnya salam itu hanya harus diperuntukkan kepada raja.

"Aku Adalah pimpinan kalian, dan kalian harus mengikuti perintah ku, atau kalian akan mati. Tidak ada ampun buat pembangkang" Sahut Jenderal tersebut kepada prajurit-prajurit mereka

Prajurit-prajurit bawahannya pun merasakan tekanan moral yang sangat besar, dan mereka pun dengan terpaksa mengikuti kemauan si Jenderal. Hal itu membuat jenderal-jenderal senior pun prihatin.

Pada suatu hari seorang jenderal yang paling senior dikerajaan tersebut, bermaksud memberikan petuah kepada jenderal kecil tersebut. Dia pun mengajak jenderal kecil itu untuk pergi ke suatu padang rumput. Dengan perasaan terpaksa, jenderal kecil pun mengikuti jenderal senior tersebut, dan berkata :

"Mengapa engkau mengajak ku kemari, wahai jenderal" sahut jenderal kecil dengan ketus
"Wahai jenderal , saya melihat engkau begitu pesat dalam berkarir dan memiliki wawasan yang sangat luas, aku pun bermaksud ingin mengajak mu untuk berdiskusi sejenak" jawab jenderal senior itu dengan ramah.
"Apa yang hendak engkau diskusi kan, kata kan lah" Kata jenderal kecil tersebut
"Coba kau lihat kadal yang ada di sana, apakah menurut mu kadal dapat terbang seperti burung diatas?" tanya jenderal senior tersebut
"hahahha....pertanyaan bodoh, tentu saja tidak, kadal hewan darat, tentu saja tidak dapat terbang seperti hewan di udara, itu pertanyaan gampang kenapa engkau bertanya seperti itu" Tanya jenderal kecil itu sombong

"Menurut mu apa yang akan terjadi apabila kadal tersebut ingin juga terbang wahai jenderal" tanya jenderal senior itu kembali
"Tentu saja dia akan mati karena akan jatuh ke tanah...., bukan begitu jenderal" sahut jenderal kecil
"Iya...begitu juga lah kita. Sebagai manusia kita pun harus tahu posisi kita, dan apabila kita memaksakan untuk menjadi posisi yang bukan milik kita, kita pun akan "mati" seperti halnya kadal itu bukan" kata jenderal senior itu sambil tersenyum ramah

Seperti disambar petir, sang jenderal kecil pun merasa kesalahannya. Bahwa dia adalah seorang jenderal dan tidak dapat menganggap dirinya sebagai raja, karena apabila hal itu ketahuan raja, tentu saja kematian sudah di depan mata.

~Banyak sekali kita melihat didunia ini, seorang karyawan yang merasa seperti atasan bagi karyawan lainnya, bertindak seenaknya, tanpa menyadari posisi ataupun jabatan mereka. Adalah sangat bijaksana apabila kita mengetahui dan bertanggung jawab atas posisi maupun jabatan kita, dan jangan melebihi wewenang yang bukan menjadi milik kita, karena tentu saja, kita akan "mati" dalam pergaulan kita. Janganlah merasa sebagai raja, apabila kita hanyalah seorang jenderal ataupun prajurit. Dengan bersungguh-sungguh dan bekerja keras dengan penuh tanggun jawab, niscaya posisi itu akan datang sendirinya, tanpa harus kita bertindak layaknya seorang jenderal kecil yang merasa dirinya seorang raja gadungan~

Inspirational Letter

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.

Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?

Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja

Seni Membangun Hubungan

Berbicara tentang membangun hubungan berarti berbicara tentang membangun komunikasi. Dalam berkomunikasi, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan, salah satunya adalah pemilihan kata. Jika pemilihan kata yang digunakan keliru, orang yang kita ajak berkomunikasi akan enggan untuk membangun hubungan dengan kita. Ini bukan hanya berlaku dalam ruang lingkup dunia kerja, melainkan seluruh aspek hidup kita.Lalu, selain pemilihan kata, pemilihan intonasi yang tepat juga sangat penting. Meskipun kita mempergunakan kata-kata yang bagus dan menarik, intonasi yang salah akan membuat kata-kata tersebut memiliki arti yang berbeda.

Etika dalam membangun hubungan

Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan dalam membina suatu hubungan. Pertama, pastikan kita mengenali dengan siapa kita sedang berhubungan, karena dengan sendirinya kata-kata dan intonasi yang kita gunakan akan diselaraskan dengan orang yang kita ajak berkomunikasi tersebut. Ketika kita bisa mengenali siapa yang kita ajak berkomunikasi, secara otomatis kemampuan kita untuk membangun hubungan akan meningkat.Etika yang kedua adalah cara kita melakukan pendekatan. Kadang kala ada orang-orang yang ingin langsung akrab ketika pertama kali berkenalan sehingga orang yang diajak bergaul merasa risih (pendekatan dirasa berlebihan).

Akibatnya, kualitas hubungan yang diharapkan tidak akan terwujud.Yang ketiga, ketika kita mengajukan pertanyaan atau lontaran, ajukanlah pertanyaan atau lontaran yang sesuai dengan kualitas hubungan yang sudah terbangun saat itu. Pertanyaan yang bersifat pribadi yang dilontarkan kepada orang yang belum terlalu dekat dengan kita dapat membuat orang yang bersangkutan menarik diri. Ini semua adalah aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah hubungan.

Ada orang-orang yang memang tidak memiliki ‘kamus kosakata' yang cukup luas, sehingga mereka menjadikan hal tersebut sebagai alasan - sering kali dengan kalimat "Saya ini ya memang begini". Sebagai akibatnya, kata-kata yang mereka gunakan sering kali terdengar negatif bagi orang-orang lain yang diajak berbicara.

Kadang kala hal ini tidak terlepas dari faktor pendidikan dan lingkungan di mana orang tersebut dibesarkan. Ada orang-orang tertentu yang celetukan-celetukannya terdengar kasar bagi orang banyak, tapi ia sendiri tidak menyadarinya. Itu sebabnya kita perlu mengembangkan wawasan dan cara berpikir kita. Jangan bergaul dengan orang lain berdasarkan point of view yang kita miliki belaka; kita juga perlu belajar membangun hubungan dengan orang lain dari point of view orang yang bersangkutan.Mungkin kita bisa mengajukan pertanyaan ini kepada diri kita sendiri: "Jika saya melontarkan pernyataan/pertanyaan ini, apakah orang lain akan merasa ‘terganggu/diserang/dilecehkan/dilukai' oleh lontaran saya itu?"

Karenanya, pastikan kita menjadi orang yang senantiasa terbuka dan mau belajar, sehingga kita memiliki kerelaan untuk berubah. Tanpa berusaha membangun hubungan dengan orang lain dari point of view orang yang kita ajak bergaul, kita tidak akan pernah memiliki kualitas hubungan yang baik dengan siapapun, karena adakalanya point of view yang kita miliki keliru atau dangkal. Membuka diri untuk mempelajari kultur yang dianut oleh masyarakat luas dan banyak membaca (sehingga kosakata kita menjadi lebih banyak) adalah hal-hal yang sangat penting, karena kedua hal ini akan menolong kita dalam membangun hubungan.

Masalah yang sering terjadi dalam dunia kerja adalah masalah antara atasan dengan bawahan. Seorang bawahan seharusnya dapat membangun hubungan yang baik/hangat dengan atasannya tanpa mengurangi rasa respek terhadap si atasan.

Ini kembali mengacu kepada kemampuan kita untuk bisa mengenali dengan siapa kita sedang berbicara dan berada di level hubungan manakah kita saat ini. Untuk membangun sebuah hubungan dibutuhkan waktu, dan kadang kala ada ‘investasi' tertentu yang perlu kita lakukan.Contoh: Jika kita membangun hubungan pada level formalitas (di mana pembicaraan hanya berkisar mengenai pekerjaan belaka), kita tidak akan pernah bisa menjadi lebih akrab dengan atasan kita. Tapi dengan melakukan investasi waktu atau uang (misalkan kita mengundang atasan untuk makan siang bersama), kita akan mulai dapat bercakap-cakap di luar topik pekerjaan. Perbincangan akan menjadi lebih santai dan bervariasi, sehingga menolong terciptanya sebuah hubungan yang wajar.

Dengan berjalannya waktu, kedekatan antara pemimpin dan bawahan akan terbangun secara alamiah.Pada saat yang sama, kita tetap perlu memegang prinsip keprofesionalan kerja. Saya mendapati, kadang kala ketika seorang bawahan sudah mulai dekat dengan atasannya, etika antara bawahan dan atasan cenderung ‘memudar' karena si bawahan mulai menganggap atasannya ‘sepadan' dengan dirinya. Selain itu, seorang bawahan yang mulai dekat dengan atasan biasanya menjadi sulit untuk menerima koreksi atau teguran dari sang pemimpin.

Akibatnya, kualitas hubungan yang sudah terbangun justru menjadi rusak karena pemimpin mulai menarik diri ketika bawahannya melanggar batasan etika yang ada.Jika sebagai bawahan kita membangun hubungan dengan pemimpin tanpa motivasi tertentu -kadang kala saya mendapati ada bawahan yang mencoba membangun hubungan dengan atasannya demi kepentingan terselubung-, kualitas hubungan yang kita miliki jauh lebih berarti daripada kualitas hubungan seorang bawahan yang hanya ingin ‘menjilat' pemimpinnya. Ketika kita membangun hubungan dengan tulus sebagai sahabat tanpa meninggalkan etika keprofesionalan kerja, saya percaya kualitas hubungan seperti ini jauh lebih berarti. Itu sebabnya, kita perlu mengenali hingga sejauh mana kita harus membangun hubungan dengan seorang pemimpin dan bagaimana kita bisa tetap menjaga keprofesionalan kerja.

Meski sudah cukup dekat, kita tetap harus menyadari bahwa -bagaimanapun juga- seorang pemimpin berhak untuk menegur dan mengoreksi kita ketika ia menemukan kekurangan atau kesalahan dalam cara kerja kita.Seorang pemimpin seringkali memiliki mindset yang berbeda dengan seorang bawahan. Seorang pemimpin juga memiliki keprofesionalan kerja yang jauh lebih tinggi dari seorang bawahan. Pemimpin selalu menuntut hasil kerja, sementara bawahan seringkali tidak terlalu memperhatikan hasil kerja melainkan hak yang bisa mereka dapatkan.

Bergaul dengan seorang pribadi
Keprofesionalan kerja harus tetap dijaga, bahkan di luar area atau jam kantor.

Seringkali kita menganggap apa yang kita lakukan di dalam dan di luar kantor adalah dua hal yang berbeda. Sesungguhnya hal ini tidak boleh terjadi, karena kita sedang bergaul dengan seorang pribadi yang sama dan bukan hanya dengan satu jabatan tertentu. Jika kita bergaul dengan seorang pribadi, artinya kita harus menghargai orang tersebut karena keberadaannya, bukan karena posisinya. Demikian pula dengan pemimpin, ia juga harus menghargai bawahannya sebagai seorang pribadi.
Ketika seorang atasan ingin membangun hubungan yang sehat dengan bawahannya, ia perlu memposisikan diri sebagai atasan yang tidak bossy. Seorang atasan yang bossy cenderung untuk mengeksploitasi/memanfaatkan orang-orang yang ada di bawahnya, sementara seorang atasan yang mengambil posisi untuk memimpin justru akan menanamkan nilai-nilai yang baik dan sehat, atau -menurut istilah saya- menjadi ‘sumber input' bagi bawahannya.

Membangun hubungan dengan orang yang pendiam adalah sesuatu yang agak sulit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pendiam, salah satunya adalah karena orang tersebut beranggapan "Memang inilah karakter/pembawaan saya." Yang perlu kita lakukan adalah belajar untuk menyelami kepribadiannya dan menemukan penyebab ke-diam-annya. Seseorang dapat menjadi pendiam karena merasa kurang nyaman atau kurang aman, disebabkan peristiwa-peristiwa negatif yang bersifat traumatis. Jika ia menjadi pendiam karena faktor insecurity, kita perlu belajar untuk menjadi ‘dekat' dengannya terlebih dahulu. Kita perlu membangun hubungan dan menginvestasikan waktu untuk bergaul dengannya, dan dengan sendirinya kita akan bisa ‘masuk' ke dalam hatinya. Ketika ini terjadi, komunikasi dan hubungan akan bertumbuh secara normal.

Namun jika sifat pendiam tersebut disebabkan oleh kebiasaan, kita perlu memberikan lontaran atau pertanyaan yang menuntut penjelasan dari orang tersebut. Memang hal ini bisa membuat orang yang bersangkutan merasa kurang nyaman, karena orang pendiam biasanya memiliki kesulitan untuk memunculkan isi hatinya dalam wujud kata-kata. Jadi, kunci yang paling utama untuk membangun hubungan dengan orang pendiam adalah menjadi sahabatnya terlebih dahulu -- bisa diterima olehnya tanpa dicurigai melanggar batasan pribadi yang ia miliki.

Seorang atasan bisa membangun hubungan dengan bawahannya, bahkan jika usianya lebih muda dari usia bawahannya.

Secara pribadi, saya banyak membangun hubungan dengan orang-orang yang jauh lebih tua dari saya. Tapi karena saya memposisikan diri sebagai pemimpin (dan dia betul-betul melihat saya sebagai seorang pemimpin), keprofesionalan kerja dapat terjaga dan orang yang bersangkutan tetap bisa menghargai saya sebagai orang yang memimpin hidupnya dan layak menerima respek darinya.

Integritas dalam hubungan
Dalam

menjalin hubungan, integritas adalah hal yang sangat penting, karena dengan integritas yang terjaga hubungan yang ada akan tetap sehat. Ketika salah satu pihak gagal menjaga integritas, pihak lainnya akan merasa dimanipulasi atau dimanfaatkan. Kadang kala memang ada orang-orang tertentu yang lebih rela mempertaruhkan (bahkan membuang) integritas demi kesetiakawanan. Satu hal yang pasti, setia kawan tidak boleh melampaui batasan-batasan kebenaran. Jangan sampai hanya gara-gara setia kawan, kita justru menghancurkan integritas kita sendiri. Seorang sahabat yang baik tidak akan menjatuhkan/menjerumuskan sahabatnya sendiri -apalagi sampai si sahabat kehilangan integritas hidupnya- karena integritas adalah aspek yang sangat penting dalam dunia kerja dan dunia profesional. Hidup tanpa integritas tidak ubahnya tubuh yang cacat. Karena itu, jika Anda mendapati orang yang Anda anggap sebagai sahabat mulai menuntut Anda untuk meninggalkan integritas, Anda perlu mempertanyakan kualitas persahabatan Anda dengan orang tersebut.

Sebagai bawahan, kadang kala kita dilanda kebimbangan jika atasan menyuruh melakukan sesuatu yang jelas-jelas salah. Contohnya, menggandakan laporan keuangan perusahaan demi menghindari pajak.

Jawaban atas kasus ini tidak boleh diberikan kepada satu pihak saja; jawaban ini harus berbicara kepada kedua belah pihak, baik bawahan ataupun atasan. Kita perlu hidup berdasarkan prinsip, yaitu prinsip kebenaran. Sebagai pemimpin, saya mendapati bahwa saat saya menggunakan prinsip kebenaran sebagai patokan standar kerja, ada banyak keuntungan yang dapat saya nikmati. Sebagai bawahan, jika kita hidup berdasarkan prinsip kebenaran, ada banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh. Memang akan selalu ada resiko dalam setiap ucapan, tindakan dan pengambilan keputusan yang kita lakukan. Pertanyaannya, apakah resiko tersebut akan menuntun kita untuk terus naik, atau justru sebaliknya? Apakah resiko yang kita ambil akan memberikan keuntungan jangka panjang, atau hanya keuntungan sesaat? Resiko yang hanya memberi keuntungan sesaat justru akan menjadi bumerang di kemudian hari, yang meruntuhkan semua hasil kerja yang sudah bertahun-tahun dibangun dengan jerih lelah dan keringat. Karena itu, apapun posisi Anda saat ini -- baik sebagai pemimpin maupun karyawan, mari bangun hidup dan pekerjaan kita dalam prinsip kebenaran. Meski tampaknya progresifitas kita tidak sesignifikan orang-orang yang memakai cara-cara kotor, pertumbuhan yang kita alami akan langgeng adanya.

Orang yang membangun hidup dan karir dengan cara-cara ‘kotor' akan mendapati -pada satu titik tertentu- semua yang mereka bangun runtuh begitu saja, tetapi kita akan terus melanjutkan perjalanan dengan sejahtera, dan hasil yang kita nikmati permanen sifatnya. Oleh sebab itu, jika pemimpin menyuruh Anda melakukan hal-hal yang melanggar hati nurani, saya menyarankan Anda berbicara kepada pemimpin dan menyampaikan apa yang ada dalam hati Anda. Jangan langgar hati nurani Anda. Resiko dimutasi atau dipecat pasti ada, tapi percayalah, ada banyak pemimpin lain (bahkan perusahaan besar) yang mencari orang yang jujur. Kalau pun kita kehilangan posisi karena kejujuran kita, yakinlah, Tuhan itu adil dan Ia tidak akan tinggal diam.

Kalau saat ini Anda sedang mengalami situasi seperti di atas, lihatlah ini sebagai ‘masa persiapan' untuk mengalami promosi yang lebih besar -- sama seperti pegas yang semakin ditekan akan semakin melompat tinggi. Saya percaya itulah yang akan terjadi atas orang yang membangun hidup di atas dasar kebenaran. Jangan pernah mengkompromikan integritas, dan jangan pernah kompromikan kebenaran.

Sebuah hubungan akan selalu memperluas cakrawala dan wawasan kita.

Semakin banyak kita berteman, semakin banyak kita membangun hubungan dengan orang lain (dalam kualitas yang lebih baik dari biasanya), kesempatan untuk meraih kesuksesan juga semakin besar. Karenanya, jangan pernah membatasi diri; bukalah hati Anda selebar-lebarnya dan milikilah sahabat sebanyak mungkin. Pastikan Anda menjadi sahabat bagi banyak orang, karena dengan demikian akan ada banyak orang yang menjadi sahabat bagi Anda. Sahabat akan selalu menjadi orang pertama yang menolong kita ketika kita membutuhkannya.

Memaknai Kompetisi Sebagai Sebuah Pusaran Sinergi

Dewasa ini kata KOMPETISI banyak ditafsirkan sebagai sebuah drama yang selalu melahirkan "Pemenang" sekaligus mencetak sekumpulan "Orang Kalah". Sebagai konsekuensinya, "Pemenang" akan ditafsirkan sebagai sosok yang menjulang di puncak kejayaan, yang akan dipandang dengan wajah menengadah oleh kaum "terkalahkan".

Sekejam itukah makna KOMPETISI? Apalagi bila panggung kompetisi ini sudah menapak, sudah mengejawantah di kehidupan riil sehari-hari. Sungguh kejam bila alam semesta ini pada akhirnya dikotak-kotakkan sebagai winner-looser, sebagai leader-follower, sebagai champion-mediocre, sebagai developing-under developed, atau sebagai central-marginal. Sedangkal itukah Hukum Alam yang harus dijalani oleh manusia?

Tentu tidak! Tuhan Sang Pemangku semesta alam ini sudah menyerukan untuk "Berlomba-lomba di dalam kebaikan". Ini artinya, hakikat sejati dari KOMPETISI akan jauh lebih dalam dari sekedar menang-kalah. Ada energi positif yang sangat besar, yang mengandung berjuta manfaat, yang dikandung oleh drama bernama KOMPETISI ini.

Sebagai contoh, kesuksesan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sebagai the rising star, telah memacu ratusan SMA unggulan di seantero negeri untuk menempatkan wakil-wakilnya. Walaupun akhirnya tim terpilih hanya terdiri dari "hitungan jari", tidak berarti ribuan siswa yang telah ikut berkompetisi lantas menjadi sia-sia.

Tengoklah, berapa banyak SMA yang saat ini dengan bangga memasang papan nama "Mitra Olimpiade Fisika" dihalaman muka sekolahnya? Berapa banyak siswa SMA yang mendadak "jatuh cinta" pada mata pelajaran yang dulunya biasa dianggap monster? Semua pencapaian itu adalah hasil SINERGI dari ribuan siswa yang (menjadi) antusias, hasil SINERGI dari ratusan guru yang (menjadi) kompeten. Dan semua aktifitas ini berpusaran dengan KOMPETISI (Olimpiade Fisika) sebagai pusat orbitnya.

Jadi apa hakikat sejati dari KOMPETISI itu? Untuk menjawabnya, kita mengacu pada sebuah Hukum Alam, yaitu bahwa segala sesuatunya di alam semesta ini selalu bergerak memutar. Semua mahluk Tuhan tanpa kecuali, selalu bergerak memutar.

Tengoklah, sekumpulan tatasurya akan mengorbit membentuk galaksi. Sekumpulan galaksi mengorbit membentuk super cluster. Sekumpulan elektron akan mengorbit membentuk molekul. Metabolisme manusia juga merupakan pusaran, sirkulasi dari energi kimia (makanan) menjadi energi tubuh (bio energi) dengan perantaraan sirkulasi darah dimana jantung merupakan pusat orbitnya. Contoh-contoh di atas menegaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini selalu berpusaran pada "sesuatu" yang lebih besar dari dirinya.

KOMPETISI adalah sebuah bentuk pusaran. Sang "pemenang" adalah pusat orbitnya, sementara "peserta lainnya" akan berputar mengelilinginya. Tidak ada istilah "kalah-menang" di sini, karena kewajiban sang "pemenang" adalah membagi ilmunya, membagi pengalamannya, menebar energi positifnya, kepada siapa saja yang mengorbit di sekelilingnya. Sedangkan kewajiban "peserta lainnya" adalah membuka diri untuk menyerap energi, menyerap ilmu, menyerap pengalaman dari sang pusat orbit, sang "pemenang". Inilah sebuah bentuk SINERGI.

Meskipun sama-sama mengorbit, tapi ada perbedaan mendasar antara manusia dengan mahluk Tuhan lainnya dalam melakukan SINERGI nya. Seperti "bumi-matahari", sampai kapan pun bumi selalu mengitari matahari dan tak mungkin terjadi hal sebaliknya. Tapi manusia sama sekali berbeda.

Manusia, mahluk Tuhan yang telah di "inisiasi" sebagai penguasa bumi dan isinya, telah dianugerahi kemampuan yang tak terbatas. Setiap orang memang akan selalu "mengorbit" pada seseorang yang lebih sukses dari dirinya. Seorang karyawan mengorbit pada perusahaan tempat ia bekerja. Seorang pengusaha akan mengorbit pada segmen konsumen tertentu dan juga mengorbit pada pengusaha senior lainnya (baca: networking). Seorang trainer akan mengorbit pada seorang guru yang lebih diakui kesahihannya. Tapi pada satu titik, setelah ia sukses menyerap energinya, menyerap pengalamannya, ia akan lepas, dan menjelma sebagai pusat orbit yang baru.

Kini ia akan beralih tugas, dari "menyerap" berubah menjadi "membagi". Dan di sekelilingnya PASTI akan mengorbit rekannya, muridnya, koleganya, bawahannya atau pengagumnya yang dengan hati terbuka bersedia menyerap ilmu dan pengalamannya. Terjadilah sebuah SINERGI yang menjadi mata rantai tak terputuskan. Saling memberi dan menerima. Inilah hakikat yang terdalam dari sebuah KOMPETISI, yang jauh lebih bermakna dari sekedar kalah-menang.

Tahun 2008 sudah kita masuki, marilah kita jalani peran kita masing-masing dengan sebaik-baiknya, agar terjadi SINERGI, yang memang merupakan kehendak Tuhan bagi setiap manusia. Anda yang sedang jadi "pemenang" , sedang menjadi atasan, sedang menjadi idola, bagilah pengalaman dan energi Anda. Sedangkan Anda yang sedang mengorbit, bukalah hati Anda agar dapat maksimal dalam "menyerap".

Suatu saat, atasan-bawahan, idola-pengagum, junior-senior, market leader-follower, pasti akan bertukar peran. Dan itu PASTI terjadi karena memang sudah menjadi ketentuan alam.