Minggu, Maret 02, 2008

Believe it or not

Pada tahun 1899, di Austria, tepatnya di city of Linz, seorang bernama
GearlZaitz merasa sangat takut dan gelisah karena telah beberapa malam
belakangan ia selalu tidur dengan mimpi buruk. Dalam mimpinya, ia berulang
kali melihat pembunuhan, pembantaian dan banjir darah di mana-mana.

Tidak tahan oleh ketakutan yang mencekam perasaannya dan yang selalu
mengganggu pikirannya, ia mendatangi Alois Muller, seorang "dukun" yang
dikenal bisa meramal dan menjelaskan makna mimpi. Dengan nada sedih dan
suara yang dalam Muller mengatakan bahwa mimpi itu artinya hidup Zaitz lah
yang sutu saat kelak akan menyebabkan banjir darah, pembantaian dan
terbunuhnya ribuan bahkan ratusan ribu nyawa manusia. Perasaan sedih Zaitz
tidak lagi tertahankan. Baginya lebih baik mati dari pada hidup justru
menyebabkan terbunuhnya orang lain.

Demikianlah akhirnya, Zaitz memutuskan bunuh diri dengan jalan terlentang
di lintasan kereta api. "Dari pada aku menyebabkan terbunuhnya banyak
orang, biarlah banyak orang yang membunuhku," pikirnya. Baru saja ia
merebahkan badannya, alangkah terkejutnya ketika ia menoleh ke arah
datangnya kereta api, seorang bocah berusia sekitar 10 tahun tengah
melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan. Karena tidak
ingin "menyebabkan" orang terbunuh, maka ketika kereta telah semakin dekat,
buru-buru ia lari dan menyelamatkan si bocah malang. Kereta api telah
lewat dan si bocah berhasil ia selamatkan. Ada perasaan tenteram bercampur
bahagia yang sulit ia ungkapkan. Gangguan
mimpi buruk itupun lenyap seketika. Kini ia merasa sangat tenang dan
tenteram. Ia memutuskan untuk membatalkan "acara" bunuh dirinya dan
menganggap bahwa apa yang dikatakan Muller hanya omong kosong belaka.
Berbuat baiklah ternyata yang mampu menentramkan hatinya. Nyatanya, Zaitz
memang hidup tenang sebagai petani di desa kecil Lambach tidak jauh dari
Linz. Sampai akhirnya hayatnya ia tidak pernah tahu bahwa anak yang ia
selamatkan itu tidak lain adalah orang yang kelak dikenal dengan nama
Adolf Hitler.

Tidak ada komentar: