Selasa, Februari 26, 2008

Pribadi Yang Kaya

Hidup berkelimpahan tapi tidak ada kedamaian
Punya rumah mewah tapi penuh dengan kesombongan
Kaya akan pengalaman tapi memandang remeh yang masih baru
Memiliki prestasi yang tinggi ditambah hati yang tinggi pula

Apakah hal ini bisa dikatakan sebuah kekayaan?

Bagaimana dengan mereka yang....

Hidup berkecukupan tapi penuh kedamaian
Punya rumah yang sederhana tapi sangat ramah
Kurang pengalaman tapi selalu terbuka untuk belajar dari siapa saja
Prestasi yang biasa saja tapi memiliki sifat yang rendah hati?

Apakah ini sebuah kekayaan yang sebenarnya?

Tidak masalah apakah seseorang hidup berkelimpahan atau berkecukupan
Tidak masalah apakah rumahnya di kompleks mewah atau hanya di gang kecil
Tidak masalah apakah sudah bertahun-tahun pengalaman atau yang masih mencoba
Tidak masalah apakah prestasinya tinggi atau biasa saja

Karena terkadang banyak orang tidak melihat dari itu semua, sebab itu sifatnya sementara
Yang terpenting adalah bagaimana hati yang dimiliki seseorang bila memiliki itu semua.

Menjadi pribadi yang berpengalaman, berprestasi, punya kehidupan yang lumayan mewah bukanlah sebuah masalah besar dan memang tidak ada salahnya, tetapi ketika hal itu tidak diiringi dengan kedamaian, kejujuran, keterbukaan terhadap orang lain, dan kerendahan hati maka hal ini yang akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam hidup.

Kaya akan hati akan lebih baik daripada kaya akan harta duniawi.
Bersyukurlah jika kita memiliki keduanya

Semoga kita semua bisa terus belajar segala sesuatu yang baik dalam hidup ini, dan menjadi pribadi yang lebih kaya setiap harinya.

Raja Dan Mangkok Tak Beralas

Diceritakan, dijaman Tiongkok kuno, disebuah kerajaan yang sangat megah, tinggallah seorang Raja yang sangat angkuh dan sombong. Dia sangat menginginkan dapat menguasai seluruh permukaan Tiongkok, sehingga tidak ada kepuasan didalam dirinya. Pada suatu pagi yang cerah, Raja bersama pengiringnya keluar dari istananya untuk menikmati udara pagi. Di keramaian, ia berpapasan dengan seorang pengemis.

Sang raja menyapa pengemis ini:
“Apa yang engkau inginkan dari dariku, wahai rakyat ku”
Si pengemis itu tersenyum dan berkata:
“Tuanku bertanya, seakan-akan tuanku dapat memenuhi permintaan hamba”
Sang raja terkejut, ia merasa tertantang:
“Tentu saja aku dapat memenuhi permintaanmu. Apa yang engkau minta, katakanlah!”
Maka sang pengemis pun berkata:
“Hamba menyarankan agar Tuanku berpikir 2 kali, sebelum memenuhi keinginan hamba”

Ternyata Pengemis itu bukanlah pengemis sembarang, dia adalah dewa yang menjelma menjadi pengemis untuk menguji sang Raja, namun raja tidak menyadari hal itu. Timbul rasa angkuh dan tak senang pada diri raja, karena mendapat nasehat dari seorang pengemis.

“Sudah aku katakan, aku dapat memenuhi permintaanmu. apapun juga! Aku adalah Raja yang paling berkuasa dan kaya-raya”

Dengan penuh kepolosan dan kesederhanaan si pengemis itu mengeluarkan mangkuk sedekahnya sambil berkata:

“Tuanku, hamba hanya minta tuanku mengisi mangkok ini dengan benda yang paling berharga yang perna dimiliki raja”

Bukan main! Raja menjadi geram mendengar 'tantangan' pengemis dihadapannya. Segera ia memerintahkan bendahara kerajaan yang ikut dengannya untuk mengisi penuh mangkuk si pengemis tersebut dengan emas! Kemudian bendahara menuangkan emas dari pundi-pundi besar yang di bawanya ke dalam mangkuk sedekah sang pengemis. Anehnya, emas dalam pundi-pundi besar itu tidak dapat mengisi penuh mangkuk sedekah tersebut.

Tak mau kehilangan muka di hadapan rakyatnya, sang raja terus memerintahkan bendahara mengisi mangkuk itu. Tetapi mangkuk itu tetap kosong. Bahkan seluruh perbendaharaan kerajaan emas, intan berlian, telah habis dilahap mangkuk sedekah itu.Mangkuk itu seolah tanpa dasar, berlubang.

Dengan perasaan tak menentu, sang raja jatuh bersimpuh di kaki si pengemis , si pengemis pun akhirnya menampakkan wujud aslinya. Begitu terkejutnya Raja melihat sesosok dewa dihadapannya.

“Wahai Raja yang serakah, dengarkanlah kesombongan dan keserakahan duniawi tidak akan habisnya, seperti mangkuk tidak beralas tersebut, berapapun besar harta yang kamu masukkan, akan tertelan didalamnya. Maka jadikanlah kebaikan dan kesahajaan sebagai alas dari mangkuk hidupmu”

Begitu mendengar kata-kata dari sang dewa, sang Raja pun tersadarkan dan berjanji akan menjadi raja yang penuh kebaikan dan kesahajaan.

Kesombongan dan keserakahan merupakan akar yang harus kita cabut, lubang yang harus ditutupi, karena seperti sumur yang dalam, kesombongan dan keserakahan tidaklah memiliki dasar, seperti mangkok yang tak beralas. Keinginan membuat manusia terlena dalam keduniawian. Kikis dan tanamlah semua itu dengan sifat murah hati, dan bersyukur terhadap apa yang kita miliki sekarang ini, serta memperbanyak perbuatan baik setiap hari nya

Pilihan Ada Di Tangan Anda

Hanya ada 3 pilihan kategori kehidupan: yang pertama sebagai orang yang hidup di bawah rata-rata yang selalu dekat dengan masalah, hutang, perselisihan, stress & selalu kekurangan; yang kedua sebagai orang rata-rata yang kehidupannya biasa-biasa aja, tidak ada yang menyolok & spesial, sekedar memiliki apa saja secara ala kadarnya; yang ketiga adalah sebagai orang diatas rata-rata yang dapat dikategorikan sebagai hebat & luar biasa dimana selalu mencetak keberhasilan & kemajuan yang spektakuler sehingga membuat orang kagum, hidupnya dipenuhi dengan kesuksesan, kebahagiaan & memiliki makna untuk orang lain.

Dari ke-3 pilihan kategori tersebut manakah yang anda inginkan? Dimana letak perbedaannya yang paling mendasar? Adalah pada cara pandang (persepsi) & keberanian membuat pilihan-pilihan di dalam hidup mereka. Milikilah persepsi yang selalu positif & beranilah membuat pilihan-pilihan yang terbaik yang senantiasa membawa anda semakin dekat kepada target & sasaran anda. Salam sukses.

Becoming Hero Or Loser

Saya rasa hampir setiap individu berharap dapat menjadi seorang pahlawan dan bukan malah menjadi seorang pengecut di masyarakat. Tidak ada yang terlahir dan ingin menjadi seorang yang pengecut, justru sebaliknya ingin menjadi figure seorang pahlawan. Pahlawan tentu tidak selamanya harus sama persis seperti para pejuang dulu dengan membawa bambu runcing dan membela negara ini, melainkan seseorang bisa menjadi pahlawan bagi dirinya dan orang lain.

Ketika seseorang berjuang untuk dirinya sendiri, tidak menyerah akan keadaan yang sedang menimpa dirinya, terus berupaya meraih apa yang menjadi impiannya, dan merdeka atas belenggu negatif yang mengikat dirinya, maka saat itu ia menjadi pahlawan bagi dirinya.
Ketika seseorang berani mengungkap sebuah kebenaran untuk kebaikan banyak orang, berani bertindak untuk sesuatu yang positif bagi sekitarnya, menginspirasi banyak orang orang lewat karyanya, dan memberi nilai yang berharga untuk pertumbuhan orang lain, maka saat itu ia pun menjadi pahlawan bagi orang lain.

Lalu bagaimana dengan mereka yang masuk ke dalam golongan pengecut?
Sekali lagi, mereka tidak dilahirkan seperti itu dan otomatis menjadi orang yang pengecut. Akan tetapi mengapa tercipta golongan ini, karena pilihan yang mereka ambil sendiri. Menjadi berani atau tidak, mau merdeka atau tidak, mau berusaha atau tidak, mau menyerah atau tidak, menjadi orang yang berguna atau tidak, mau bangkit atau terus menerus jatuh, semua hal tersebut adalah pilihan yang diambil. Mereka yang pengecut takut untuk mengambil sebuah langkah yang besar untuk perubahan yang lebih baik. Mereka khawatir akan masa depan yang terjadi, dan mengeluhkan kejadian buruk yang terjadi pada dirinya saat ini.

Pola pikir, tingkah laku, determinasi, kepercayaan diri, antusiasme, adalah salah satu faktor yang bisa membedakan seorang pahlawan dengan seorang pengecut (pecundang). Setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi seorang pahlawan, begitupun sebaliknya. Anda tentu masih ingat dengan lagu yang dibawakan Mariah Carey, penggalan liriknya mengatakan demikian
‘there’s a hero, if you look inside your heart, and you don’t have to be afraid of what you are…..”

Jadi jangan sia-siakan potensi dalam diri Anda, lakukan hal besar dan positif untuk diri Anda sendiri dan orang lain. Bangsa ini butuh banyak pejuang dan pahlawan, bukan seorang yang pengecut. Mari kita bangun kembali bangsa ini dengan sikap mental dan perilaku yang positif. Yakinkan diri Anda bahwa Anda bisa.

Jadilah Seperti Sebatang Bambu...

Alkisah disuatu desa yang begitu rindang, yang dipenuhi dengan perpohonan disekitarnya, tumbuhlah sebuah pohon mahoni yang begitu besar, menjulang tinggi seolah-olah ingin memberitahukan dunia betapa kuatnya dia, yang terlihat gagah. Tampak dia begitu memancarkan pesona wibawa bagi siapapun yang melihatnya. Tak jauh dari tempat pohon mahoni itu berada, tumbuhlah sebatang bambu yang mendampingi pohon mahoni tersebut. Namun apabila dilihat dari kasat mata, sungguh suatu pemandangan yang begitu kontras, bagaikan langit dan bumi, pohon mahoni yang begitu gagahnya dengan ranting-ranting besar yang menghiasinya, dan sebatang bambu yang begitu ramping, dengan dahan yang melengkung ke bawah.

Walaupun mereka berbeda, namun mereka selalu hidup berdampingan, sang bambu yang rendah hati selalu menyapa pohon mahoni setiap harinya, mereka berbincang dan berbincang. Pohon mahoni selalu suka menyombongkan dirinya, betapa besar dan hebatnya dia, sang bambu tidak pernah jemuh untuk mendengarkan kesombongan si pohon mahoni sambil tersenyum dia selalu membalasnya dengan pujian dalam ketulushatiannya.

Suatu malam hujan deras menguyur desa tersebut disertai angin yang berhembus dengan kencangnya. Suara gemuruh guntur turut membuat suasana cekam malam hari itu, banyak pohon-pohon bertumbangan, karena tidak kuat menghadapi hembusan angin kencang. Si pohon mahoni dan bambu pun turut terkena terpaan angin kencang, mereka mencoba bertahan dan berusaha untuk tidak tumbang.

Sang pohon mahoni yang panik, berusaha menahan angin kencang tersebut dengan badan nya yang besar. Namun badannya tidak cukup besar untuk menahan laju angin yang begitu kencang, dan akhirnya tumbanglah pohon mahoni tersebut. Sang bambu yang berada disampingnya pun terkena tiupan angin kencang, namun dia tidak menahan deruan angin kencang, dia hanya mengikuti kemana pun arah tiupan anginnya, dengan fleksibelnya dia bergemulai dengan hembusan angin, dan akhirnya angin kencang telah berlalu, sebatang bambu tetap tumbuh dengan indahnya, disamping pohon mahoni yang tumbang akibat terpaan angin kencang.

~Dalam pencapaian sukses, manusia selalu dihadapi oleh realitas masalah yang selalu datang silih berganti. Namun menjadi insan yang sukses harus mampu menghadapi masalah tersebut dengan kefleksibelan diri kita mengikuti dan mengetahui sebenarnya masalah yang sedang kita hadapi dan melakukan penyelesaian dengan fleksibel. Seperti sebatang bambu yang mengikuti terpaan angin dengan fleksibel, begitu juga kita harus menyikapi masalah dan tidak kaku akan satu penyelesaian saja. Karena apabila kita hanya monoton, dan menggangap kita hebat tanpa berusaha fleksibel, dengan memberikan solusi yang sama pada suatu masalah, niscaya kita akan tumbang seperti pohon mahoni yang besar~

Saraf-saraf Sukses

Banyak orang mengatakan bahwa untuk sukses dibutuhkan waktu, kesabaran, keuletan dan juga ada sebuah proses yang harus di jalani. Tidak ada sukses melalui jalan pintas. Saya sangat setuju degan pendapat seperti ini,sukses bukan jalan pintas .

Sama halnya ketika anda belajar mengendarai mobil,mungkin anda tahu bagaimana seharusnya menyetir mobil, namun begitu anda berada di belakang setir mobil, anda akan merasakan kejanggalan-kejanggalan,dan kaku waktu memulai menyetir. Itu artinya anda masih dalam tahap Conscious Competence,yaitu tahu apa yang seharusnya dilakukan,namun belum secara otomatis melekat pada saraf-saraf tubuh anda.

Untuk benar-benar mampu dalam mengendarai mobil,anda perlu berlatih terus-menerus agar semua saraf-saraf anda bisa bekerja secara otomatis. Unconscious Competence,yaitu suatu keadaan dimana seluruh saraf-saraf tubuh anda sudah terbiasa,dan terlatih untuk melakukan sesuatu dan menjadi otomatis, dan pada tingkatan inilah anda akan menjadi ahli / mahir dalam menyetir mobil.

Demikian halnya dengan menjadi sukses untuk meraih impian-impian anda, di butuhkan latihan-latihan yang terus menerus,agar semuanya menjadi otomatis.Sekarang pikirkanlah apa yang menjadi impian-impian anda,dan tuliskanlah menjadi sebuah tujuan anda,maksudnya agar anda jelas mengenai keinginan-keinginan anda.Setelah anda merasa jelas dan yakin bahwa anda mampu untuk meraih keinginan tersebut,lalu bentuklah saraf-saraf sukses anda. Ini sangat penting,karena sukses itu sendiri sebetulnya sebuah kebiasaan.

Bagaimana agar saraf-saraf kita bisa bekerja sesuai untuk mencapai keinginan-keinginan kita ? , mudah saja !
Anda memiliki sebuah alat yang sangat powerful,yaitu Imajinasi yang ada di dalam diri anda. Manfaatkan ini. Visualisasikan apa yang menjadi keinginan anda, lakukan visualisasi ini setiap hari. Gambarkan apa yang menjadi tujuan akhir anda dan juga simulasikan segala sesuatu yang ingin anda lakukan di dalam pikiran anda,sebelum anda benar-benar melakukannya.
Mengapa harus di visualisasikan ? , dengan melakukan visualisasi berarti anda memberikan sasaran yang harus dikerjakan oleh pikiran bawah sadar anda,dan selanjutnya pikiran bawah sadar akan menggerakkan seluruh otot-otot dan saraf-saraf anda untuk bekerja sesuai dengan sasaran tersebut.

Perlu anda ketahui bahwa Pikiran Bawah Sadar tidak dapat membedakan apakah sebuah pengalaman itu nyata atau hanya sebuah khayalan,dan setiap sasaran baik positif maupun negatif akan selalu di kerjakan dengan baik oleh pikiran bawah sadar anda. Bila anda selalu memvisualisasikan tujuan anda terus-menerus,maka saraf-saraf anda akan terbentuk dan semakin lama semakin mengguat dan menjadi otomatis pada diri anda.Ketika anda memvisualisasikan tujuan anda terus menerus,maka semangat , percaya diri dan keberanian anda untuk bentindak semakin mengguat. Dan anda akan merasa yakin benar-benar bahwa tujuan anda sudah pasti bisa anda capai.

Jadi sangatlah penting untuk membangun jaringan saraf-saraf pada diri kita,bila sukses itu menjadi keingian kita. Bersabar,terus berlatih memperkuat sarar-saraf sukses tersebut adalah tindakan yang bijaksana. Anda pasti Sukses.

Amati Seksama Dan Petik Sebuah Makna

"If you think you are too small to do the big things, try doing small thing in the big ways" (Jika anda merasa terlalu kecil untuk melakukan hal-hal yang besar, cobalah melakukan hal-hal kecil dengan cara-cara yang besar)

Sukses itu tanpa batas. Tanpa batas untuk sukses bermakna sukses tidak pernah memilih dimana dan kepada siapa. Pendek kata, sukses tidak pernah pandang bulu. Untuk membuktikan keyakinan ini, pertanyaan di bawah ini akan memberi jawaban otentik :

Adakah jaminan bagi orang yang keluarganya kaya atau berpendidikan tinggi atau cantik atau ganteng atau berotot atau lahir tanpa cacat atau lulusan universitas terkenal, PASTI DIJAMIN SUKSES ?? Jawabannya "TIDAK".

Sebaliknya bila ada orang lahir dari keluarga miskin atau kurang sekolah atau jelek atau kurus atau pendek atau lulusan universitas tidak bernama, PASTI AKAN MISKIN DAN GAGAL ?? Jawabannya "TIDAK".

Sukses adalah milik orang Kreatif yang Antusias dan memilih untuk Tumbuh.. Orang kreatif yang antusias adalah orang yang bersemangat untuk menemukan dan berkarya untuk menghasilkan sesuatu. Sesuatu yang tidak ada menjadi ada, yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat serta bernilai tinggi. Orang kreatif selalu terdesak untuk tumbuh. Up date diri tidak berhenti belajar dan MENGAMATI semua yang sudah disediakan Tuhan di alam ini.

Berbeda dengan "MELIHAT" yang berarti menatap tanpa meneliti. "MENGAMATI" diartikan sebagai orang yang melihat dengan teliti, kemudian mencari makna dari yang ia lihat dan ia amati. Sir Issac Newton adalah contoh orang yang mengamati buah apel yang jatuh dari pohonnya, meskipun sudah berjuta buah apel yang jatuh dan berjuta juga orang yang melihat buah apel jatuh, tetapi hanya Sir Issac Newton yang mengamati, dan lahirlah teori hukum gravitasi. Wright Bersaudara mengamati, bagaimana perbedaan antara burung gereja dan burung rajawali terbang. Mereka mengamati bagaimana burung rajawali mengepakkan sayap dan terbang dengan indah dalam keseimbangan memecah angin dan badai. Berjuta orang juga telah melihat burung rajawali mengepakkan sayap, tetapi hanya Wright Bersaudara yang mengamati dan menjadi ide dasar bagi mereka menciptakan pesawat terbang dikemudian hari. Soichiro Honda mengamati sisa-sisa kaleng dan onderdil bekas selama perang dunia II yang berserakan. Soichiro Honda memungut barang bekas itu, dirancangnya menjadi mesin yang dipasang di sepeda, inilah embrio lahirnya Honda Corporation pembuat mobil honda dan motor honda dikemudian hari.

Semua yang dilakukan oleh tokoh-tokoh legendaris diatas hanya sederhana dan tergolong mampu dikerjakan oleh setiap orang. Perbedaannya, Tokoh-tokoh legendaris itu, lebih pandai, lebih peka dan lebih tajam menggunakan kelebihan yang diberikan Tuhan kepada manusia lewat panca indra, melalui fungsi mata, telinga, hidung, mulut dan perasa.

Coba defenisikan sukses anda melalui keinginan yang SANGAT anda inginkan. Berfikir suatu ide yang mungkin dapat anda lakukan, dan segera realisasikan ide itu. Mungkin anda bisa masuk dalam kelompok orang yang jumlahnya sedikit, yaitu menjadi pengamat yang kreatif. Mewujudkan nilai tambah dari sesuatu yang anda amati.

Orang pintar berkata : orang kreatif tidak akan susah, orang kreatif tidak akan mati. Kata bijak untuk anda renungkan : "If you think you are too small to do the big things, try doing small thing in the big ways" (Jika anda merasa terlalu kecil untuk melakukan hal-hal yang besar, cobalah melakukan hal-hal kecil dengan cara-cara yang besar).

Stephen Covey dengan elegan mengatakan : Sangat penting bagi manusia untuk tidak hanya bekerja dan hidup di dunia ini. Lebih penting dari itu adalah kemampuan kita memberi MAKNA pada kehidupan ini. Dengan memberi makna pada kehidupan, maka kita akan memahami nilai-nilai misi hidup kita. Bekerja selaras dengan makna hidup yang berisi nilai-nilai misi kehidupan, akan menjadikan manusia hidup penuh gairah dan berbahagia.
Berilah makna dalam hidup, lakukan pengamatan di sekeliling secara cermat dan kerjakan dengan kreatif. Orang sukses tidak pernah ragu untuk belajar.., tumbuh.., belajar lagi..., dan tumbuh lagi..... (Wallace D.Wattles : Anda adalah orang sempurna yang hidup diantara orang sempurna lainnya. Tidak banyak orang yang memiliki keyakinan yang sempurna pada dirinya sendiri dan kemampuannya untuk menghadapi setiap kombinasi hidup).

Mari Kita Bermimpi

MARI KITA BERMIMPI Ketika kita berharap, kita takut untuk bermimpi. Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa "jangan jadi pemimpi!"Hidup diawali dari sebuah mimpi.Masa depan dibentuk dari sebuah mimpi. Jangan takut untuk bermimpi. Setidaknya, sering-seringlah kita melakukan mimpi yang sadar atas apa yang kita harapkan akan terjadi terhadap kita di masa yang akan datang.Apa gunanya kita bermimpi?

Mimpi akan membentuk sebuah sikap yang optimis dan memotivasi diri mewujudkan apa yang kita impikan. Coba kita lihat orang-orang yang tidak punya daya juang tinggi, orang yang merasa lemah sepanjang hari, orang yang gampang putus asa, dan orang yang tidak mau maju. Mereka adalah orang-orang yang tidak mempunyai mimpi dan mereka adalah orang-orang yang takut membentuk mimpinya sendiri. Mimpi adalah sebuah kekuatan yang dapat kita gunakan sebagai jembatan masa depan.Bentuklah mimpi-mimpi anda. Untuk pertama kali mungkin kita akan merasa malu untuk mengawali sesuatu dari sebuah mimpi. Kita juga merasa bahwa kita melakukan hal yang tidak banyak artinya ketika kita mau untuk bermimpi.Mengapa?

Karena kita tidak tahu bahwa mimpi mengandung sebuah kekuatan yang dapat mempengaruhi sel-sel otak manusia mewujudkan harapannya. Bermimpi secara sadar adalah melakukan tindakan imajinatif dalam pikiran terhadap apa yang kita harapkan untuk terjadi dalam diri kita.Semakin kuat kita melakukan mimpi, semakin kuat pikiran membentuk sebuah jembatan dalam sel-sel otaknya. Semakin sering kita melakukan mimpi secara sadar, semakin gampang kita dituntun ke arah pembentukan realitas harapan kita.Jangan takut bermimpi!

Apapun hal yang akan kita lakukan, entah itu mengawali sebuah usaha, pekerjaan ataupun kegiatan lain yang kita harapkan hasilnya, bermimpilah tentang hal tersebut. Bermimpilah bahwa kita telah mengalami sebuah hasil dari yang akan kita lakukan.

Dengan mimpi tersebut kita telah membentuk jalan dalam pikiran yang siap menuntun kita menjadi seperti apa yang kita impikan. Ini adalah rumus pertama dari rahasia kekuatan pikiran, yaitu buatlah mimpi secara sadar atas apa yang kita harapkan akan terjadi dalam diri kita. Jangan malu-malu, jangan ragu-ragu, jangan setengah-setengah, tetapi benar-benar buatlah sebuah mimpi yang nyata tentang diri kita tersebut. Selamat bermimpi! Dan selamat mengalami perubahan dalam hidup anda!

Kisah Sekelompok Serigala

Alkisah di suatu senja, terlihat seorang pemburu memasukin hutan untuk berburu sekawanan rusa. Terlihat dia seorang pemburu yang sudah kawakan, sehingga terlihat jelas, dia sangat memahami seluk beluk hutan tersebut.

Tanpa disengaja, dilihatnya seekor serigala betina yang sedang menyantap daging kelinci, dengan seketika diarahkan laras senapannya ke serigala betina tersebut dan doorrrrr.......dengan sekejab serigala tersebut jatuh sambil menahan sakit.

Beberapa serigala dari kejauhan tampak berlari mendekati serigala yang tertembak tadi, salah seekor serigala menjilati luka tembak si serigala betina, sedangkan yang lain terlihat didekatnya menjagainya.

Sang pemburu yang melihat dari kejauhan tampak kagum dengan kerjasama yang diperlihatkan sekelompok serigala tersebut, dan dengan rasa penasaran diperhatikannya tingkah laku sekelompok serigala tersebut. Apakah kelompok serigala tersebut tetap menjaga serigala betina tersebut atau kah meninggalkannya?

Ternyata mereka tetap kompak menjagai sang serigala betina yang masih terlihat kesakitan, walaupun malam sudah datang, bahkan sekelompok serigala tersebut seperti tahu tugas mereka masing-masing, ada yang bertugas menjaga, ada yang mencari makanan untuk si serigala betina, dan yang menjilati luka si serigala betina. Sang pemburu pun mendapatkan pelajaran yang berharga dari sekelompok serigala tersebut, yaitu saling menolong dan rasa kesetiakawanan yang luar biasa, yang ditunjukkan mereka kepada serigala betina.

~Belakangan ini sejak krisis ekonomi menjatuhkan perekonomian kita, sikap egois dan penghianatan sering sekali kita jumpai di negara ini. Namun apakah dengan sikap seperti ini dapat menghilangkan semua masalah? Tentu saja tidak, malah sikap kesetiakawanan yang murni yang ditunjukkan oleh sekelompok serigala, sangat dibutuhkan untuk menjadi kita menjadi satu keluarga. Ingat dengan kebersamaan dan kesetiakawanan lah, maka kita bisa berjalan menjadi negara yang kuat dan individu yang bijaksana~

Katakan Saja Tidak !

Dunia kita adalah tempat yang penuh dengan persaingan dan rangsangan yang berlebihan, dan semakin lama sekmakin banyak pemusatan perhatian yang di perlukan setiap hari untuk tetap berfokus pada menyelesaikan tugas harian Anda dan mengejar tujuan jangka panjang Anda.


Karena ledakan teknologi komunikasi, kita kini lebih gampang di akses oleh banyak orang daripada sebelumnya. orang asing bisa menghubungi anda lewat telepon,ponsel,pager,faks,surat biasa,surat kilat dan email. Mereka bisa email dan smskepada anda di rumah , di kantor dan di depan komputer anda.Jika anda tidak ada, mereka bisa meninggalkan pesan di mesin penjawab anda atau di voice mail anda. Jika anda ada, mereka bisa menganggu anda dengan bunyi suara hape anda


Tampaknya semua orang menginginkan sebagian dari diri anda. anak anda perlu tumpangan dan minjem mobil, rekan kerja anda pengen masukan tentang proyek yang seharusnya bukan tanggung jawab anda. atasan anda ingin anda kerja lembur untuk menyelesaikan laporan yang ia inginkan, saudara perempuan anda ingin anda membawa anak-anaknya pergi di akhir pekan, sekolah anak anda ingin anda menghadiri acara tahunannya di bandung dan ingin menjadi sopir untuk perjalanan ke tempat acara, ibu anda ingin anda datang dan memperbaiki pintu kasanya. sahabat dekat anda ingin membicarakan perceraiannya yang akan di putuskan, sebuah badan amal setempat ingin anda mengepalai panitia jamuan makan siang tahunan, dan tetangga anda ingin meminjam van anda untuk membeli balok kayu di home depot. dan berderet-deret telemarketer yang tak ada habisnya ingin anda berlangganan surat kabar setempat, menyumbang untuk perlindungan hewan liar dekat kediaman anda, atau mengalihkan semua utang kartu kredit anda pada kartu baru mereka. bahkan hewan peliharaan anda pun menginginkan lebih banyak perhatian.


kita menanggung beban proyek dan produktivitas yang melampaui kemampuan kita di tempat kerja kita - menerima lebih banyak tanggung jawab daripada yang bisa kita lakukan karena dorongan hasrat bawah sadar untuk membuat orang lain terkesan, untuk unggul, dan untuk memenuhi pengharapan orang lain. sementara itu, prioritas utama kita tidak tertangani.


untuk sukses dalam mencapai tujuan anda dan menciptakan gaya hidup yang anda dambakan, anda harus jadi pandai mengatakan tidak kepada orang dan gangguan yang hanya akan melumat anda. orang sukses tahu cara berkata tidak tanpa merasa bersalah.

Buah Pada Pohon Keberhasilan Anda

Pelajaran hidup seringkali sederhana, bahkan kita bisa berkaca pada kehidupan kanak-kanak kita sendiri.

Pernahkah, di waktu kecil dulu, kita melihat pohon mangga berbuah lebat di pekarangan sebelah rumah?

Biasanyakita tergerak untuk memanjat dan memetik beberapa butir untuk kita santap bersama rekan-rekan sepermainan. Atau, jika terlalu tinggi untuk dipanjat,kita kumpulkan kerikil dan ramai-ramai melempari buah-buah yangbergelantungan itu.
Ketika masih kecil kita sudah tahu, kita takkan melemparkan sebuah kerikil pun pada pohon yang tak berbuah bukan?

Jika anda kini bagaikan sebuah pohon mangga yang berbuah lebat, dengan berbagai keberhasilan hidup, maka jangan salahkan orang lain yang ingin juga mencicipinya.

Sebagian keberhasilan memang untuk dinikmati sendiri, namun sebagian yang lain adalah untuk dibagi-bagikan. Maka sebelum pohon keberhasilan anda dilempari batu oleh anak-anak sebelah rumah, ada baiknya anda menjadi tetangga yang baik, yang berkenan membagi buah-buah ranum anda sekedarnya.

Apalagi jika ternyata beberapa daun kering pohon anda ternyata turut mengotori halaman mereka.

Kedamaian tak terdapat di dunia luar, melainkan terdapat dalam jiwa manusiaitu sendiri. (Ralph Waldo Emerson)

Richard Gere

Siapa yang tidak mengenal Richard Tiffany Gere? Mantan suami dari Cindy Crawford ini mendedikasikan hidupnya dalam dunia film Hollywood. Ketenarannya menjadi aktor tidak terlepas dari kerja kerasnya menggapai mimpi untuk berkecimpung di dunia seni. Jatuh bangun pun ia rasakan untuk menjadi aktor terbaik Hollywood.

Sejak usia 13 tahun, pria kelahiran Syracuse, 31 Agustus 1949 ini sudah dapat memainkan alat musik terompet. Untuk mengasah bakatnya ia bergabung dengan Syracuse Sympony Orchectra. Lulus dari SMA North Syracus Central pada tahun 1967, Gere mendapatkan beasiswa dari University of Massachusetts di Amherst dengan mengambil jurusan filsafat.

Gere memulai debut pertamanya pada tahun 1969, ia bergabung dengan kelompok teater Cape Cod’s Provincetown Playhouse. Honor yang diterimanya sebesar 28,70 dollar. Kesenangannya dalam dunia hiburan membuat dirinya berhenti kuliah.

Namun perjalanan kariernya tidak semulus apa yang ia bayangkan. Masa sulit pun ia alami. Ia hidup dengan pendapatan yang pas-pasan dan tinggal di sebuah apartemen kecil yang kotor. Pria yang kini beristrikan Carey Lowell ini selalu berpindah-pindah dari teater yang satu ke teater yang lainnya. Setiap kali pertunjukannya selalu sepi dikunjungi penonton, ia pun harus rela kehilangan pekerjaannya.

Namun ia tidak putus asa, ayah dari Homer James Jime Gere ini mencoba bangkit dengan bergabung dalam sebuah drama di Broadway. Tahun 1979 merupakan titik awal kesuksesan kariernya ketika ia bermain dalam film American Gigolo. Namanya pun mulai diperhitungkan di industri film.

Sebagai seorang aktor, ia pun hidup dalam lingkungan selebritis yang gemerlap akan kehidupan malam. Obat-obatan pun sempat menarik perhatiannya. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena pada usia 30 tahun, ia menemukan pedoman dalam hidupnya dengan berada di jalan Dhamma. Pada tahun 1978, Gere berwisata ke Nepal dan menjumpai orang Tibet, di sana ia berbincang-bincang dengan para biarawan dan lama. Sejak saat itu ia tertarik untuk memperdalam ajaran Buddha. Gere pun tekun mengikuti berbagai kegiatan dengan Dalai Lama.

Kehidupan barunya membuat ia mengundurkan diri dari dunia keartisan. Ia dapat menerima segala kegagalan dalam hidupnya, pasrah, dan rajin membantu orang lain. Ia tahu bahwa hidupnya untuk orang-orang tertindas. Gere membantu perjuangan Dalai Lama untuk Rakyat Tibet. Berbagai kegiatan menggalang dana diselenggarakannya.

Pada tahun 1998, Gere kembali ke dunia akting. “Semula saya mengira bahwa keputusan untuk berhenti berakting merupakan tindakan yang berani. Namun belakangan saya berpikir, justru tetap bermain film merupakan tindakan yang berani,” ungkapnya.

Apa yang telah dicapai oleh Gere sebagai seorang aktor layak diacungi jempol. Kerja kerasnya membuahkan hasil yang cermelang, namanya pun berada di daftar aktor Hollywood yang sukses. Jatuh bangun tidak membuat dirinya kehilangan semangat menjadi aktor terkenal. Di tengah kesuksesannya, ia menjalani kehidupan religius, dan selalu berbagi dengan sesama. Sebuah perjalanan panjang dari seorang Richard Gereyang patun diteladani.

Semua Akan Berubah

Perubahan adalah suatu proses, untuk menjadi lebih baik ataupun sebaliknya. Dan perubahan mutlak akan terjadi, hari ini, besok ataupun 10 tahun lagi. Kita tidak dapat mencegahnya. Hanya kesiapan untuk melakukan dan menerima suatu perubahanlah, yang menjadi titik berat kita agar kita selalu dapat hidup dan berkembang.

Kadang kenyamanan dan keterikatan membuat kita takut untuk berubah, dan cenderung mengharapkan situasi tersebut kekal adanya. Namun malah sikap seperti itulah yang akan menimbulkan masalah baru bagi kita, yaitu ketakutan.... ketakutan untuk menatap kedepan

Sadar dan percayalah, tidak ada yang kekal didunia ini selain perubahan itu sendiri. Dan sikapin dengan positif, bahwa perubahan akan membawa dampak dewasa bagi kita, untuk dapat selalu hidup, apapun kondisi dan situasinya, dengan selalu menatap kedepan, dan berani melepaskan.

Orang bijak adalah orang yang tidak terikat akan situasi apapun. Dia mampu menerima dan melakukan perubahan, dan membimbing perubahan tersebut dalam aspek positifnya. Dan kita semua adalah orang bijak yang hanya perlu dilatih. Yakinlah bahwa perubahan bukanlah hal yang menakutkan, sadar dan rubahlah dia menjadi kekuatan bagi kita, untuk mencapai sukses yang sejati.

Pertapa Muda Dan Kepiting

Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, nampak seorang pertapa muda sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan.

Perlahan-lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana nampak seekor kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang deras.

Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu, ia segera mengulurkan tangannya ke arah kepiting untuk membantunya. Melihat tangan terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa menyelamatkan si kepiting.

Kemudian, dia pun melanjutkan kembali pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.

Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi. Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin membengkak karena jepitan capit kepiting.

Melihat kejadian itu, ada seorang tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik. Tetapi, mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting melukaimu hingga sobek seperti itu?"

"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa mahluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan baik.

Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orang tua itu memungut sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Segera, si kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya. " Lihat Anak muda. Melatih mengembangkan sikap belas kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengan kebijaksanaan. Bila tujuan kita baik, yakni untuk menolong mahluk lain, bukankah tidak harus dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan, betul kan?"

Seketika itu, si pemuda tersadar. "Terima kasih paman. Hari ini saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang paman ajarkan."

Pembaca yang budiman,

Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolong orang lain adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita, orang tua, sanak saudara, teman, atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara kita salah, seringkali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang. Kita yang tadinya tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.

Karena itu, adanya niat dan tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa kebaikan pula bagi kita yang membantu.



Salam sukses luar biasa!!!

Andrie Wongso

Consistency

"Consistency, persistence, and continuous improvement are still
always needed even someone has achieved his/her targets"


"Konsistensi, keteguhan terhadap tujuan, dan usaha/pengembangan yang
tak berkesudahan, tetaplah diperlukan walau seseorang telah mulai
berhasil mencapai target-target dalam hidupnya"

Interpretasi:
Bagaikan seorang perenang di kolam renang, saat ia diam dan tak bergerak
maka lambat laun ia akan tenggelam ke dasar kolam, maka baik gerakan
untuk mempertahankannya mengambang di permukaan ataupun gerakan
untuk membawanya ke sisi kolam lain tetap diperlukan selama ia berada di
kolam tersebut. Demikian juga dengan kondisi sebuah rumah, saat sang
pemilik rumah tidak melakukan aktivitas untuk membersihkan rumah, maka
seluruh bagian rumah akan ditutupi debu yang makin lama makin tebal dan
kotor, bagian rumah tertentu akan ditumbuhi lumut dan kerak, sarang laba-laba
dan karat. Maka upaya untuk membersihkan dan merapikan akan selalu
diperlukan secara konsisten untuk mencapai kondisi yang diperlukan, bila
tidak, segala sesuatu akan kembali pada kondisi dasar yang biasanya
tidaklah positif.

Hal ini juga berlaku pada kebiasaan sukses, walaupun seseorang telah
berhasil mencapai beberapa sukses dan target, berbagai sikap mental
untuk terus berusaha dan berupaya untuk mencapai target selanjutnya
akan tetap dipertahankan dan diperlukan, bila tidak segala sesuatu akan
menurun dan mundur sedikit demi sedikit dengan sendirinya sesuai dengan
apa yang berlaku secara alamiah. Selamat merenungkan dan mengambil
langkah praktis yang akan dapat mendukung pencapaian Anda yang lebih
besar dan lebih besar lagi secara konsisten!

Action is just enough

"One should know When taking action is just not enough to reach
success"

terjemahan:
"terkadang seseorang harus mengetahui kapan bertindak saja tidaklah
cukup untuk meraih sukses yang diharapkan"

Interpretasi:
Banyak motivator menghimbau orang-orang untuk bertindak,
atau 'taking action', padahal terkadang sekedar bertindak
belumlah cukup untuk meraih kesuksesan. Sebelum bertindak
seseorang seringkali haruslah memiliki plan atau perencanaan
yang matang dan solid, pengetahuan dan referensi yang akurat.

Lalu apakah setelah memiliki planning atau perencanaan maka
segalanya akan berjalan dengan lancar dengan sendirinya?
Tentu tidak, seseorang haruslah memulai untuk merealisasikan
berbagai rencananya dengan tindakan.

Lalu apakah setelah bertindak segalanya akan tercapai? Tentu
tidak, seseorang masih harus menyesuaikan hasil atau outcome
dengan apa yang direncanakan, namun yang lebih penting adalah
ada satu fase yang harus dilalui... yaitu fase penyelesaian!

sebagai contoh: banyak penulis memiliki rencana untuk menulis
buku berkualitas, setelah memulai dan berjalan setengah jalan,
mereka berhenti dan tidak sanggup menyelesaikan! Jadi fase
penyelesaian juga merupakan fase yang perlu dipenuhi dalam
melengkapi tindakan dalam mencapai sebuah target.

Itulah mengapa terkadang (bahkan seringkali) 'taking action is
just not enough'.