Minggu, Maret 02, 2008

Memaafkan memang berat tapi sederhana

Suatu ketika, ada seorang guru yang meminta murid-
muridnya untuk membawa satu kantung plastik bening ke sekolah. Lalu, ia
meminta setiap anak untuk memasukkan beberapa kentang di
dalamnya.Setiap anak, diminta untuk memasukkan sebuah kentang, untuk
setiap orang yang tak mau mereka maafkan. Mereka diminta untuk
menuliskan nama orang itu, dan mencantumkan tanggal di dalamnya.

Ada beberapa anak yang memiliki kantung yang ringan, walau banyak juga
yang memiliki plastik kelebihan beban. Mereka diminta untuk
membawa kantung bening itu siang dan malam. Kemana saja, harus mereka
bawa, selama satu minggu penuh. Kantung itu, harus ada di sisi mereka
kala tidur, di letakkan di meja saat belajar, dan ditenteng saat
berjalan. Lama-kelamaan kondisi kentang itu makin tak menentu. Banyak
dari kentang itu yang membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap.
Hampir semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini. Akhirnya, waktu satu
minggu itu selesai. Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk
membuangnya daripada menyimpannya terus menerus.
Teman, pekerjaan ini, setidaknya, memberikan hikmah spiritual yang besar
sekali buat anak-anak. Suka-duka saat membawa-bawa kantung yang berat,
akan menjelaskan pada mereka, bahwa, membawa beban itu,
sesungguhnya sangat tidak menyenangkan.

Memaafkan,sebenarnya adalah pekerjaan yang lebih mudah, daripada
membawa semua beban itu kemana saja kita melangkah. Ini adalah sebuah
perumpamaan yang baik tentang harga yang harus kita bayar untuk
sebuah kepahitan yang kita simpan, dan dendam yang kita genggam terus
menerus. Getir, berat, dan meruapkan aroma yang tak sedap, bisa jadi,
itulah nilai yang akan kita dapatkan saat memendam amarah dan
kebencian. Sering kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang
kita beri maaf. Namun, kita harus kembali belajar,
bahwa,pemberian itu adalah juga hadiah buat diri kita sendiri.
Hadiah, untuk sebuah kebebasan. Kebebasan dari rasa tertekan, rasa
dendam, rasa amarah, dan kedegilan hati. "Memaafkan memang berat, tapi
sebetulnya sederhana.

Tidak ada komentar: